Meski telah mengumumkan kerja sama teknis dengan tim Haas, Toyota memastikan tidak memiliki rencana untuk kembali ke Formula 1 sebagai pemasok unit daya atau tim penuh waktu.
Pengumuman kerja sama antara Haas dan Toyota ini diumumkan pada Jumat pagi. Toyota sendiri terakhir kali berlaga di F1 pada 2009 sebelum memutuskan hengkang.
Selama 140 balapan di F1, Toyota gagal meraih satu pun kemenangan, namun berhasil mengoleksi 13 podium.
Meski bekerja sama dengan Haas, Toyota Gazoo Racing’s general manager of motorsport engineering Masaya Kaji menegaskan bahwa mereka tidak berniat kembali ke F1, baik sebagai pemasok mesin maupun tim penuh.
"Kami tidak berencana untuk memasok unit daya, saat ini," katanya.
"Bahkan, kami tidak merencanakan untuk memiliki tim di F1. Saat ini, kami mempunyai pilihan dan opsi terbaik untuk bekerja sama dengan Haas."
Bos Haas Ayao Komatsu mengidentifikasi sejumlah area penting di mana Toyota dapat segera membantu timnya.
Komatsu mengatakan kepada Crash.net di Grand Prix Belanda pada Agustus lalu bahwa timnya hanya bisa mencapai posisi ketujuh dalam kejuaraan konstruktor jika tidak mendapatkan investasi yang tepat.
"Ini bukan hal jangka pendek," jelas Komatsu. "Proyek-proyek tertentu yang kami pilih untuk dimulai adalah karena sangat jelas area mana yang kami kekurangan, dan area mana yang belum kami miliki kemampuannya—dan area mana yang sudah dimiliki TGR."
"Kami jelas memilih proyek yang memiliki dampak dan kebutuhan terbesar saat ini."
"Tapi saya pikir melalui kemitraan ini kami akan semakin memahami satu sama lain dan akan ada banyak area yang bisa kami kerjakan bersama."
