Beranda MotoGP Aleix Espargaro: The Aprilia Man Who Conquered MotoGP

Aleix Espargaro: The Aprilia Man Who Conquered MotoGP

28
0

Aleix Espargaro adalah pembalap Grand Prix sepeda motor Spanyol yang saat ini berkompetisi di kelas MotoGP untuk tim Aprilia Racing. Dia adalah juara FIM CEV 125cc Spanyol 2004, dan baru-baru ini berhasil meraih kemenangan pertamanya di MotoGP setelah 200 kali start. Bagaimana perjalanan karirnya hingga mencapai puncak prestasi ini?

Espargaro memulai debutnya di dunia balap pada tahun 2004, ketika dia memenangkan gelar CEV 125cc dengan mengalahkan pembalap-pembalap seperti Pol Espargaro (adiknya), Julian Simon, dan Alvaro Bautista. Pada tahun berikutnya, dia pindah ke kejuaraan dunia 125cc, tetapi tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Dia hanya meraih satu poin sepanjang musim dan berada di peringkat ke-28 di klasemen akhir.

Pada tahun 2006, dia naik ke kelas 250cc, tetapi kembali mengalami kesulitan. Dia hanya berhasil mencetak 12 poin dan berada di peringkat ke-22. Dia tetap di kelas 250cc hingga tahun 2009, dengan hasil terbaiknya adalah finis ke-12 di GP Portugal 2008. Pada tahun 2009, dia juga mendapat kesempatan untuk menggantikan Mika Kallio yang cedera di tim Pramac Ducati di kelas MotoGP. Dia menunjukkan performa yang cukup baik dengan finis ke-13 di GP Indianapolis dan ke-11 di GP Valencia.

Pada tahun 2010, dia bergabung dengan tim Pramac Ducati secara penuh, tetapi tidak mendapatkan motor pabrikan. Dia harus menggunakan motor CRT (Claiming Rule Team), yaitu motor yang menggunakan mesin produksi dengan regulasi yang lebih longgar. Meskipun demikian, dia berhasil menjadi pembalap CRT terbaik dengan meraih tiga gelar juara CRT berturut-turut dari tahun 2010 hingga 2012. Dia juga mencetak tiga podium di kelas MotoGP, yaitu di GP Aragon 2012, GP Catalunya 2014, dan GP San Marino 2015.

Pada tahun 2015, dia bergabung dengan tim Suzuki Ecstar, yang kembali ke MotoGP setelah absen sejak tahun 2011. Dia mendapatkan motor pabrikan yang lebih kompetitif dan bermitra dengan pembalap muda Maverick Vinales. Dia menempati peringkat ke-11 di klasemen akhir dengan 105 poin, sementara Vinales berada di peringkat ke-12 dengan 97 poin. Pada tahun 2016, dia meningkatkan posisinya menjadi peringkat ke-9 dengan 124 poin, tetapi kalah dari Vinales yang berada di peringkat ke-4 dengan 202 poin.

Pada tahun 2017, dia memutuskan untuk pindah ke tim Aprilia Gresini, yang merupakan tim independen yang didukung pabrikan. Dia berharap dapat membantu mengembangkan motor Aprilia RS-GP yang masih tertinggal dari tim-tim pabrikan lainnya. Dia mendapat rekan setim yang berpengalaman, yaitu Sam Lowes dan Scott Redding. Namun, dia tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Dia hanya berada di peringkat ke-15, ke-17, dan ke-14 di klasemen akhir dari tahun 2017 hingga 2019.

Pada tahun 2020, Aprilia memutuskan untuk berpisah dengan tim Gresini dan menjadi tim pabrikan penuh. Espargaro tetap dipertahankan sebagai pembalap utama, sementara rekan setimnya berganti-ganti dari Andrea Iannone, Bradley Smith, hingga Lorenzo Savadori. Meskipun menghadapi banyak kendala, Espargaro berhasil meraih podium pertama untuk Aprilia di GP Valencia, di mana dia finis di posisi ketiga. Dia juga menempati peringkat ke-8 di klasemen akhir dengan 106 poin, hasil terbaiknya sejak bergabung dengan Aprilia.

Pada tahun 2021, Espargaro mendapat rekan setim baru, yaitu Maverick Vinales, yang memutuskan untuk meninggalkan tim Yamaha setelah berselisih dengan manajemen. Keduanya bekerja keras untuk meningkatkan performa motor Aprilia, yang terbukti semakin kompetitif dan konsisten. Espargaro meraih empat kali finis di posisi keempat, yaitu di GP Qatar, GP Prancis, GP Belanda, dan GP Austria. Dia juga berada di peringkat ke-6 di klasemen akhir dengan 171 poin, hanya kalah 11 poin dari juara dunia Francesco Bagnaia.

Pada tahun 2022, Espargaro akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya untuk menjadi juara MotoGP. Dia memenangkan balapan pertamanya di GP Argentina, setelah berduel sengit dengan Jorge Martin di lap-lap terakhir. Dia juga menjadi pembalap pertama yang memberikan kemenangan untuk Aprilia di era empat tak MotoGP. Dia melanjutkan performa gemilangnya dengan memenangkan balapan kedua di GP Inggris, setelah menyalip Bagnaia di lap terakhir. Dia juga meraih podium di GP San Marino, GP Thailand, dan GP Malaysia. Dia mengunci gelar juara dunia di GP Valencia, dengan unggul 27 poin dari Bagnaia.

Espargaro telah membuktikan dirinya sebagai pembalap yang tangguh, gigih, dan berbakat. Dia telah mengalahkan banyak pembalap hebat dan tim-tim pabrikan yang lebih kuat. Dia telah mengangkat nama Aprilia menjadi salah satu tim terbaik di MotoGP. Dia telah menorehkan sejarah sebagai juara dunia MotoGP pertama untuk Aprilia. Dia adalah Aleix Espargaro: The Aprilia Man Who Conquered MotoGP.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini