Penulis: [Nama Anda]
Tanggal: [Tanggal Artikel]
Kabar menghebohkan datang dari pabrikan Renault yang memutuskan untuk mengakhiri proyek mesin F1 mereka. Keputusan ini membuat publik bertanya-tanya tentang nasib Audi di ajang balap jet darat tersebut.
Namun, Audi merespons tegas bahwa keputusan Renault tidak akan memengaruhi komitmen jangka panjang mereka di F1. "Tidak, itu (keputusan Renault) bukan bagian dari diskusi," kata CEO Audi, Gernot Dollner.
Dollner menegaskan bahwa Audi memiliki komitmen jangka panjang untuk F1. Buktinya, pada awal tahun ini, Dewan Pengawas AG dan Audi mengambil keputusan untuk menguasai penuh saham Sauber. "Mulai 1 Januari 2025, kami akan menguasai 100% Sauber," tambahnya.
Dollner pun mengungkapkan keyakinannya bahwa proyek mereka memiliki individu yang tepat untuk meraih kesuksesan. Ia menunjuk Mattia Binotto dan Jonathan Wheatley sebagai pimpinan manajemen.
"Kami sangat senang telah menemukan manajemen yang kuat untuk proyek F1 kami, dengan Mattia Binotto dan Jonathan Wheatley," ujar Dollner.
"Tim kepemimpinan ganda yang kuat, satu mengurus operasi korporat dan proyek mobil, dan yang lainnya menangani operasi kami di sirkuit dan menjadi juru bicara, kami yakin telah menemukan solusi yang sempurna untuk operasi masa depan kami," pungkasnya.
Meski Sauber tengah mengalami masa sulit pada musim 2024 dengan belum meraih satu poin pun, Dollner tetap optimistis. Ia yakin dengan perekrutan Binotto dan Wheatley, proyek mereka memiliki bekal yang cukup untuk bersaing di masa depan.
