Jakarta, – Mantan pembalap Formula 1 (F1) Ralf Schumacher mengungkapkan keraguannya terhadap kemampuan Direktur Teknik Red Bull, Pierre Wache, untuk membalikkan keadaan yang sedang dihadapi tim tersebut.
Red Bull baru-baru ini kehilangan posisi teratas klasemen konstruktor F1 dan belum meraih kemenangan sejak Grand Prix Spanyol pada bulan Juni. Sementara itu, McLaren telah menjadi tim dengan mobil tercepat menjelang Grand Prix Amerika Serikat akhir pekan ini, meskipun Max Verstappen masih memimpin klasemen pembalap.
Kemerosotan performa Red Bull bertepatan dengan hengkangnya Adrian Newey, yang diumumkan pada Grand Prix Miami. Manajer tim Christian Horner bersikeras bahwa kepergian Newey tidak berdampak apa-apa, mengklaim bahwa Red Bull telah mempersiapkan diri untuk kepergian legenda F1 tersebut selama bertahun-tahun.
Namun, Schumacher berpendapat bahwa Wache tidak mampu membawa perubahan seperti yang dilakukan Newey. "Saya pikir tim sedang kesulitan karena beberapa orang pergi atau ingin pergi, tidak mudah untuk menggantikan orang seperti itu," kata Schumacher kepada Sport.de.
"Saya merasa, dan mungkin saja perasaan ini tidak benar, bahwa [Wache] belum mampu menyelesaikan tugasnya," lanjut pembalap Jerman itu.
Menurut Schumacher, Wache memang seorang pemikir yang cerdas, tetapi ia tidak memiliki bakat seperti Newey. "Dia tampaknya tidak memiliki kemampuan untuk menjembatani kesenjangan antara pengemudi dan mobil yang optimal," ujar Schumacher.
Meski demikian, Schumacher berharap Red Bull bisa mengatasi kesulitannya, meski ia tidak terlalu yakin. "Saya rasa ini akan menjadi masa yang sulit, terutama jika Max Verstappen benar-benar pergi. Kita sudah melihat lagi bahwa dia adalah orang yang bisa membuat perbedaan seorang diri di balapan terakhir [di Singapura]," tandasnya.
Red Bull akan berupaya bangkit di Austin, tempat mereka akan memperkenalkan pembaruan terakhir mereka untuk tahun ini, seperti yang dilakukan oleh banyak tim lainnya.
