Aroma persaingan sengit tercium dalam perebutan gelar juara konstruktor Formula 1 musim ini. McLaren saat ini unggul 41 poin atas Red Bull, yang berada di peringkat kedua.
Namun, di belakang Red Bull, Ferrari siap mengancam. Tim asal Italia itu hanya terpaut 34 poin dan berpotensi merangsek ke posisi tiga menyusul performa buruk Sergio Perez.
Jenson Button, mantan juara dunia F1 2009, percaya bahwa Red Bull memiliki kans kecil untuk mengejar ketinggalan dari McLaren. Ia justru mengkhawatirkan Ferrari yang bisa menjadi batu sandungan bagi Red Bull.
"Saya tidak ingat kapan terakhir kali ada tim yang memenangkan gelar pembalap tetapi finis ketiga di konstruktor. Itu menunjukkan betapa bagusnya Max (Verstappen) di dalam mobil," kata Button dalam podcast Sky Sports F1.
"Saya tidak bisa melihat Red Bull mengalahkan McLaren saat ini. Saya tidak bisa melihat mereka mengungguli McLaren dalam balapan apa pun hingga akhir musim," imbuhnya.
Menurut Button, Ferrari memiliki peluang yang lebih besar untuk mengalahkan Red Bull. Meski tidak akan setiap balapan, namun Ferrari berpotensi meraih lebih banyak poin dibandingkan Red Bull.
"Ada kemungkinan Ferrari mengalahkan Red Bull. Kemungkinannya lebih besar Ferrari mengalahkan Red Bull daripada Red Bull mengalahkan McLaren," tegasnya.
Dalam beberapa musim terakhir, pemenang gelar pembalap biasanya juga membawa timnya merebut gelar konstruktor. Namun, pengecualian terjadi pada 2021, saat Max Verstappen memenangkan gelar pembalap, sementara Mercedes meraih gelar konstruktor.
