Beranda MotoGP Dominasi Pembalap Spanyol dan Italia di MotoGP: Saatnya Beri Kesempatan yang Setara?

Dominasi Pembalap Spanyol dan Italia di MotoGP: Saatnya Beri Kesempatan yang Setara?

3
0

MotoGP, ajang balap motor paling bergengsi di dunia, belakangan ini diwarnai perdebatan hangat seputar dominasi pembalap asal Spanyol dan Italia. CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, bahkan mengeluarkan pernyataan tegas bahwa sudah saatnya memberikan kesempatan yang lebih luas bagi pembalap dari negara lain.

Menurut Ezpeleta, kehadiran mayoritas pembalap Spanyol dan Italia di MotoGP tidak lagi mencerminkan semangat kejuaraan dunia. Ia mencontohkan Olimpiade, di mana atlet yang finis di urutan keempat di negaranya sendiri tidak akan bisa bertanding mewakili negaranya.

"Tidak bisa diterima bahwa hanya karena infrastruktur balap di Spanyol dan Italia lebih baik, mereka mendominasi grid MotoGP," ujar Ezpeleta. "Ini adalah kejuaraan dunia, dan jika pembalap dari negara dengan fasilitas lebih banyak itu ada di sini, mereka harus membuktikan diri lebih baik dari yang lain."

Data menunjukkan bahwa era kejayaan pembalap Amerika dan Australia di MotoGP telah berganti. Ezpeleta pun memperingatkan bahwa ke depannya, jumlah pembalap Spanyol dan Italia di MotoGP akan semakin berkurang.

"Ada beberapa pembalap dari Spanyol dan Italia yang seharusnya tidak ada di sini," ungkap Ezpeleta. "Mereka tidak memberikan nilai tambah bagi kejuaraan. Kami harus memberi peluang kepada mereka yang belum pernah mendapatkannya."

Salah satu contoh pembalap yang menurut Ezpeleta berhak mendapatkan kesempatan adalah Jack Miller dari Australia. Miller sempat nyaris kehilangan tempatnya di MotoGP setelah kehilangan kontrak dengan KTM dan Tech3. Namun, berkat Pramac Yamaha, Miller bisa tetap berlaga di ajang balap motor papan atas.

"Miller adalah pembalap yang sudah pernah memenangkan grand prix di MotoGP," kata Ezpeleta. "Ada orang yang mengkritiknya, tetapi mereka justru memiliki catatan kemenangan yang lebih buruk. Jangan bicara omong kosong."

Dominasi pembalap Spanyol dan Italia di MotoGP juga tercermin pada jumlah grand prix yang digelar di kedua negara tersebut. Saat ini, Spanyol memiliki empat sirkuit yang menjadi tuan rumah MotoGP, jauh lebih banyak dari negara lain.

Ezpeleta memastikan bahwa jumlah tersebut akan berkurang di masa depan. "Kami tidak bisa terus menggelar empat grand prix di Spanyol," tegasnya. "Itu hanya bisa berlangsung hingga 2026, setelah itu kita lihat saja."

Pernyataan Ezpeleta ini mendapat berbagai tanggapan dari para penggemar dan pemerhati MotoGP. Ada yang mendukung penuh usulan Ezpeleta, namun ada juga yang khawatir bahwa hal ini akan mengurangi daya tarik MotoGP di Spanyol dan Italia.

Terlepas dari pro dan kontra, satu hal yang jelas: MotoGP sedang memasuki era baru di mana kesempatan harus diberikan secara lebih merata kepada pembalap dari seluruh dunia. Sudah saatnya para pembalap dari negara lain menunjukkan kemampuan mereka dan meraih kesuksesan di ajang balap motor paling bergengsi di dunia ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini