Beranda Formula 1 Daniel Ricciardo dan Liam Lawson: Dinamika Unik di Tengah Pertukaran Driver

Daniel Ricciardo dan Liam Lawson: Dinamika Unik di Tengah Pertukaran Driver

2
0

Dalam hiruk pikuk dunia Formula 1, dinamika antar pembalap kerap menjadi sorotan. Baru-baru ini, pertukaran driver di tim Red Bull menjadi perbincangan hangat. Liam Lawson yang menggantikan Daniel Ricciardo untuk enam balapan terakhir musim ini telah menciptakan situasi yang tak biasa.

Tak seperti perombakan tim pada umumnya, Ricciardo tidak mendapatkan perpisahan resmi. Hal ini memicu emosi sang pembalap Australia dalam sejumlah wawancara seusai balapan. Lawson, di sisi lain, akan balapan bersama Yuki Tsunoda untuk membuktikan kemampuannya dan berpeluang naik kelas ke tim utama Red Bull pada tahun 2025.

Dalam sebuah wawancara, Lawson membeberkan perbincangan penting dengan Ricciardo di akhir pekan Grand Prix Singapura. Sang pembalap muda itu memuji sikap Ricciardo yang profesional dan positif.

"Untungnya dia orang yang hebat," kata Lawson. "Dia tahu itu bukan salah saya. Dan mungkin itu yang selalu terjadi dengan Daniel selama kami berada dalam situasi ini."

Lawson menilai Ricciardo tidak pernah memandang mereka sebagai pesaing langsung meski keduanya berada di tim yang sama. Menurutnya, Ricciardo selalu terbuka memberikan nasihat dan dukungan.

"Dengan Daniel, rasanya tidak pernah seperti itu. Dia selalu baik pada saya, selalu mau memberi nasihat saat saya mengemudi. Dia selalu membantu saya sepanjang tahun, dengan cara apa pun yang dia bisa," ujar Lawson.

Lebih lanjut, Lawson mengungkap pesan penting yang disampaikan Ricciardo kepadanya.

"Saya menemui dia dan mengatakan maaf atas situasi ini karena tidak baik, dan maaf Anda harus melaluinya," kata Lawson.

"Tapi dia bilang tidak ada masalah dengan saya, dan dia berkata, ‘Kamu mendapat satu kesempatan di F1, pastikan kamu menerimanya’ – dan dia berkata ‘semoga berhasil’."

Ricciardo sendiri diprediksi tidak akan kembali ke F1 setelah meninggalkan Red Bull. Peraih delapan kemenangan Grand Prix itu tidak memiliki pilihan untuk musim depan dan bertekad hanya akan kembali ke F1 jika bisa bertarung di papan atas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini