Beranda Formula 1 Daniel Ricciardo: Kejatuhan Sang Bintang F1 Pasca Renault

Daniel Ricciardo: Kejatuhan Sang Bintang F1 Pasca Renault

2
0

Daniel Ricciardo, pembalap F1 asal Australia, telah mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia balap setelah dipecat oleh Red Bull Racing. Keputusan ini mengakhiri kariernya yang gemilang, namun juga menyisakan sejumlah pertanyaan tentang apa yang menyebabkan penurunan performanya akhir-akhir ini.

Setelah bergabung dengan Red Bull pada tahun 2014, Ricciardo mencapai puncak kariernya, meraih tujuh kemenangan dan 29 podium. Namun, setelah pindah ke Renault pada tahun 2019, performanya merosot. Meskipun sempat menorehkan beberapa podium, ia gagal menunjukkan konsistensi yang menjadi ciri khasnya sebelumnya.

Kepindahan berikutnya ke McLaren pada tahun 2021 ternyata menjadi malapetaka bagi Ricciardo. Ia terus dibayangi oleh rekan setimnya yang lebih muda, Lando Norris, dan hanya mencatatkan delapan kemenangan saja sebelum akhirnya dipecat pada akhir tahun 2022.

Puncak dari keterpurukan Ricciardo terjadi pada musim 2023, saat ia bergabung dengan Red Bull Racing sebagai pembalap cadangan. Harapan besar disematkan padanya untuk bangkit dari keterpurukan, namun ia justru tampil buruk dan sering kali berada di posisi belakang.

Menurut Guenther Steiner, mantan kepala tim Haas F1, penurunan performa Ricciardo mungkin disebabkan oleh faktor psikologis. "Ketika Anda melihatnya di TV, terlihat jelas bagaimana perasaan dia. Dia sangat terbuka, dan Anda bisa melihat bahwa dia sangat hancur," kata Steiner.

Steiner menambahkan, "Sangat menyedihkan melihatnya seperti itu, karena dia tidak pantas diperlakukan seperti itu. Dia adalah pembalap yang hebat."

Apa yang akan terjadi selanjutnya bagi Ricciardo masih belum jelas. Namun, tampaknya karier F1-nya telah berakhir, dan ia telah menerima kenyataan itu. Dalam sebuah unggahan Instagram baru-baru ini, ia terlihat mengenakan topi bertuliskan, "Saya pensiun. Menikmati waktu adalah pekerjaanku."

Perjalanan Ricciardo di F1 akan dikenang sebagai kisah pasang surut. Ia pernah berada di puncak, namun juga mengalami masa-masa sulit. Namun, kepribadiannya yang ceria dan selera humornya yang khas akan tetap menjadi bagian dari kenangan para penggemar F1.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini