Di sirkuit Phillip Island yang terkenal dengan cuacanya yang berubah-ubah, Marc Marquez siap bertarung habis-habisan demi meraih kemenangan di MotoGP Australia. Pebalap Repsol Honda ini yakin bisa menyaingi performa impresif Jorge Martin dari Pramac Racing, yang saat ini menduduki posisi pole.
Namun, Marquez sadar bahwa kunci kemenangan bukanlah sekadar kecepatan. Ia mengkhawatirkan scenario balapan yang menyebar, atau "rally race", di mana para pebalap melaju sendirian tanpa ada pertarungan sengit di grup terdepan. Dalam kondisi seperti ini, Martin dinilai lebih diunggulkan.
"Jika balapan menjadi seperti rally race, di mana setiap orang melaju sendirian, dia (Martin) lebih cepat dari saya," kata Marquez.
Marquez juga masih bimbang soal pilihan ban yang akan dipakainya. Ia butuh informasi lebih lanjut dari Michelin, produsen ban resmi MotoGP, terkait potensi blistering atau penggelembungan pada ban yang sering terjadi di aspal baru Sirkuit Phillip Island.
"Di sesi sprint, ban belakang soft adalah pilihan yang tepat," ujar Marquez. "Tapi kita perlu memeriksa keausan ban dan Michelin harus memberi tahu kami tentang potensi blistering. Di sini, jika ban drop, Anda bisa tertinggal satu atau dua detik."
Meski menghadapi tantangan berat, Marquez tetap optimis bisa meraih hasil positif di MotoGP Australia. Ia akan berusaha memanfaatkan lap pertama dengan baik dan terus beradaptasi dengan kondisi lintasan yang berubah-ubah akibat angin.
"Besok kita punya kesempatan lagi. Saya akan mencoba menekan Martin dari awal, tapi kita lihat reaksinya nanti," tegas Marquez. "Yang terpenting adalah melakukan lap pertama dengan baik dan memahami arah angin serta suhu trek."
Akankah Marquez mampu menaklukkan Martin dan meraih kemenangan di MotoGP Australia? Kita tunggu saja balapan seru yang akan berlangsung pada Minggu, 16 Oktober 2022.
