Beranda Formula 1 Debut Impresif Liam Lawson di Formula 1, Tiket Nyata Red Bull 2025?

Debut Impresif Liam Lawson di Formula 1, Tiket Nyata Red Bull 2025?

2
0

Pembalap muda Liam Lawson mencuri perhatian di gelaran Formula 1 Austin, Texas. Meski harus memulai balapan dari posisi buncit akibat penalti mesin, performanya di babak kualifikasi mengesankan banyak pihak.

Lawson, yang ditunjuk menggantikan Daniel Ricciardo di tim Red Bull, membukukan waktu tercepat ketiga di sesi Q1, hanya terpaut tiga persepuluh detik dari sang juara dunia Max Verstappen. Penampilannya bahkan lebih baik dibandingkan rekan setimnya Yuki Tsunoda.

Debut Lawson di kualifikasi menjadi kesempatan emas bagi pembalap Selandia Baru itu untuk unjuk gigi. Pasalnya, ia telah absen cukup lama dari lintasan balap sebagai pembalap cadangan Red Bull selama setahun terakhir.

"Anda menunjukkan apa yang harus Anda tunjukkan," ujar insinyur balapnya setelah Lawson menyelesaikan lap Q1. "Itulah yang ingin saya lakukan," balas Lawson bersemangat, walau tak dapat menyembunyikan kekecewaan karena penalti menggagalkan peluangnya untuk masuk Q3.

Meskipun begitu, Lawson tetap puas dengan penampilannya. "Itu adalah tujuan saya, untuk memanfaatkan Q1 sebaik mungkin," katanya usai balapan. "Dan itulah yang kami lakukan. Jelas ini positif, datang dari kemarin ke hari ini."

"Penalti itu hanya membuat frustrasi karena performa mobil, kecepatannya, sangat kuat di Q1. Jelas kami seharusnya terus meningkat dari sana, jadi ada banyak hal positif ke depannya."

Lawson mengaku bangga bisa kembali ke posisinya di lintasan balap setelah menepi selama setahun. "Rasanya menyenangkan, senang bisa kembali berlomba," ujarnya. "Sebagai pembalap cadangan, saya mungkin tidak menyadari betapa saya akan merindukan balapan dan kompetisi."

"Saya sudah berlomba setiap tahun sejak saya berusia tujuh tahun, jadi itu agak aneh dan saya merindukannya. Senang bisa kembali."

Penampilan impresif Lawson di Austin membuka jalan baginya untuk memperebutkan kursi balap Red Bull pada musim 2025, bersama Max Verstappen. Enam balapan terakhir tahun 2024 akan menjadi "adu tembak" yang menentukan nasibnya. Mampukah Lawson mempertahankan momentumnya dan membuktikan bahwa ia layak mendapat tempat di salah satu tim terkuat di Formula 1?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini