Dalam kancah Formula 1, akhir pekan Grand Prix Amerika Serikat diwarnai dengan kontroversi seputar ‘bib’ atau spoiler depan mobil Red Bull RB20. Red Bull mengakui adanya alat di kokpit mobil yang memungkinkan perubahan ketinggian ‘bib’.
Federasi Otomotif Internasional (FIA) melarang perubahan signifikan pada mobil antara sesi kualifikasi dan balapan, dan Red Bull membantah telah melanggar aturan tersebut. Namun, perselisihan ini memicu rasa frustrasi dari pihak McLaren, yang menuduh Red Bull telah melakukan kecurangan.
Terkait hal ini, Kepala Tim Ferrari, Fred Vasseur, memberikan pandangannya dalam sebuah wawancara dengan Sky Italia. "Jika RB benar-benar memodifikasi mobil di parc ferme (area parkir tertutup), itu bukan sekadar kecurangan, itu hal yang sangat serius," ungkapnya.
Kendati demikian, Vasseur menyatakan kepercayaan terhadap FIA untuk menyelesaikan kontroversi tersebut. "Saya tidak tahu detailnya, FIA akan melakukan tugasnya," ujarnya.
Meski McLaren geram dengan kontroversi ini, Ferrari justru mengingatkan McLaren bahwa mereka pernah terlibat dalam perselisihan serupa. Pada Grand Prix Azerbaijan, McLaren mengubah sayap belakang mobilnya setelah berdiskusi dengan FIA. Keputusan itu merugikan pembalap Ferrari, Charles Leclerc.
"McLaren mengubah sayap belakang di Baku tidak legal menurut saya," tegas Vasseur.
Kontroversi ‘bib’ Red Bull menjadi pengingat bahwa persaingan ketat di Formula 1 tak hanya terjadi di lintasan, tetapi juga di area teknis. FIA memiliki peran penting untuk memastikan keadilan dan menegakkan peraturan, sehingga kejuaraan ini tetap berjalan sportif dan menarik.
