Di tengah panasnya persaingan Formula 1, sebuah kontroversi baru mengguncang paddock: bib device Red Bull. Perangkat ini memicu kekhawatiran dari rival, terutama McLaren, karena diduga memungkinkan tim mengubah ketinggian pengendaraan dalam kondisi parc ferme, yang dilarang oleh peraturan.
Meskipun tidak ada bukti yang jelas bahwa Red Bull melanggar aturan, insiden ini telah memicu kecurigaan di antara tim-tim. Salah satu yang paling vokal adalah bos Mercedes, Toto Wolff.
"Dari apa yang saya lihat dan dengar, ini keterlaluan," ujar Wolff seperti dilansir Motorsport.
Wolff mempertanyakan alasan di balik keberadaan perangkat tersebut. "Kita semua mendesain suku cadang sesuai standar F1, dengan spesifikasi tertinggi yang sesuai dengan peraturan. Tapi ada hal-hal lain secara keseluruhan dan bagian-bagian tertentu yang membuat Anda bertanya-tanya mengapa itu ada."
Red Bull telah mendemonstrasikan kepatuhan perangkat tersebut kepada pejabat FIA di depan kamera televisi di Texas. Namun, Wolff menyindir upaya mereka.
"Saya suka mereka meletakkan sapu asli di mobil untuk membuktikan bahwa itu satu-satunya cara mengubahnya! Saya penasaran butuh waktu berapa lama mereka untuk membuat ini dan memasangnya."
FIA bersikeras bahwa masalah ini telah ditutup setelah tidak menemukan indikasi pelanggaran aturan oleh Red Bull. Namun, Wolff menduga kontroversi ini masih bisa dibuka kembali.
"Saya rasa pimpinan FIA akan melihat ini dan berkata, ‘Apa yang kita lakukan dengan ini?’"
Polemik bib device Red Bull menambah ketegangan di paddock menjelang Grand Prix Meksiko akhir pekan ini. Persaingan sengit antara Max Verstappen dari Red Bull dan Lando Norris dari McLaren diwarnai dengan kontroversi setelah Verstappen menabrak Norris yang berujung pada penalti waktu lima detik untuk pembalap McLaren tersebut. Kejadian ini menunjukkan bahwa persaingan semakin ketat dan setiap keunggulan, sekecil apa pun, dapat menjadi penentu kemenangan.
