Dalam balapan MotoGP yang berlangsung di Qatar, Marc Marquez, sang juara dunia delapan kali, telah membuat pengakuan mengejutkan. Dengan keberanian dan kebijaksanaan, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan persaingan ketat demi podium dan memilih untuk mengamankan posisi keempat. Keputusan ini diambil karena Marquez melihat potensi kecelakaan yang bisa terjadi jika ia terus memaksakan diri.
Marquez, yang kini mengendarai Ducati, telah menunjukkan performa yang solid sejak awal debutnya. Pada balapan sprint, ia berhasil finis di posisi kelima dan kemudian meningkatkan posisi menjadi keempat di grand prix. Meskipun sempat memberikan tekanan kepada Jorge Martin dari Pramac Racing, Marquez memilih untuk mengurangi intensitas serangannya di dua lap terakhir.
"Saya memilih untuk tidak terus menyerang karena saya melihat peluang untuk kecelakaan," ujar Marquez. "Dan peluang untuk mendapatkan dua atau tiga poin lebih… Saya lebih memilih untuk finis di posisi keempat dan menunggu dua minggu di Portimao."
Marquez juga mengungkapkan bahwa ia harus mengelola ban depan lebih dari ban belakang, sebuah tantangan yang tidak biasa baginya. Ini menunjukkan adaptasi yang harus ia lakukan dengan motor Ducati yang baru. Meskipun demikian, ia tetap berkomitmen untuk meningkatkan gaya berkendaranya dan belajar dari pengalaman ini.
Kesuksesan Marquez di Qatar menandai awal yang baik untuk musim ini, namun ia masih harus berhati-hati dengan Francesco Bagnaia, juara bertahan, yang telah memimpin klasemen setelah memenangkan balapan pertama. Sementara itu, Martin, yang merupakan pesaing terdekat Bagnaia tahun lalu, juga menunjukkan niatnya untuk kembali bersaing di puncak dengan kemenangan di balapan sprint.
Marquez akan melanjutkan perjuangannya di seri berikutnya di Portimao, di mana ia akan memulai dari nol tanpa data dari tes sebelumnya. Ini akan menjadi momen penting untuk melihat seberapa jauh ia dapat mengadaptasi gaya berkendara dengan motor Ducati dan bersaing dengan para pembalap terbaik di dunia MotoGP.
