Beranda Formula 1 Kontroversi Penalti F1: Saat Aturan Bertentangan dengan Akal Sehat

Kontroversi Penalti F1: Saat Aturan Bertentangan dengan Akal Sehat

3
0

Drama yang terjadi dalam balapan Grand Prix Amerika Serikat baru-baru ini kembali menyoroti perdebatan sengit seputar aturan mengemudi Formula 1. Komentator legendaris F1, Martin Brundle, mengutarakan pendapatnya bahwa diperlukan "penyesuaian serius" pada pedoman mengemudi pasca insiden yang melibatkan Lando Norris dan Max Verstappen.

Insiden yang menjadi sorotan adalah penalti lima detik yang diberikan kepada Norris karena dianggap "meninggalkan lintasan dan mendapatkan keuntungan" saat bertarung dengan Verstappen di Tikungan 12. Norris menyalip Verstappen di luar lintasan, tetapi Verstappen juga keluar lintasan. Namun, Verstappen terhindar dari penalti karena ia dianggap sebagai pembalap yang bertahan dan berhasil mencapai puncak tikungan terlebih dahulu.

Brundle berpendapat bahwa tata letak sirkuit F1 modern dan area run-off yang terlalu lebar memicu masalah. Ia menyerukan perubahan aturan agar lebih disederhanakan dan mengembalikan unsur penalaran sehat ke dalam balapan.

"Kita telah menyaksikan bagaimana penambahan kerikil dan perabotan sirkuit lainnya di GP Austria dapat mencegah pembalap keluar dari lintasan yang ditentukan, tanpa menggunakan trotoar tinggi yang berbahaya," kata Brundle.

Inkonsistensi dalam penerapan penalti juga menjadi perhatian Brundle. George Russell juga menerima penalti lima detik di tikungan yang sama karena menyalip Valtteri Bottas, meskipun Russell berusaha memberi Bottas ruang di tengah tikungan.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan pendekatan ‘biarkan mereka balapan’ yang pernah diterapkan beberapa waktu lalu dan berjalan cukup baik," tambah Brundle. "Menurut saya, jika Anda menyalip mobil di bagian dalam tikungan, tetap dalam kendali, dan tetap berada di dalam batas lintasan, maka Anda telah memenangkan tikungan dan berhak mengambil garis balap normal di pintu keluar, dan terserah pembalap yang disalip untuk mengalah, bukan menginjak gas dan pasti akan melebar."

Brundle mengajukan pertanyaan penting: "Jika Russell dihukum karena melepas Bottas, bukankah Verstappen seharusnya dihukum karena melepas Norris di tikungan yang sama? Dan pertanyaan lain, mengingat Norris telah menyalip Verstappen di luar sebelum Tikungan 12, ketika Verstappen kembali ke dalam, siapa yang sebenarnya menyalip di puncak tikungan, Verstappen atau Norris? Sungguh rumit."

Permasalahan aturan F1 yang membingungkan ini tidak hanya menimbulkan kontroversi tetapi juga dapat mengurangi kegembiraan dalam balapan. Penggemar ingin menyaksikan persaingan yang adil dan mendebarkan, bukan perdebatan peraturan yang tak ada habisnya.

Jika Formula 1 ingin terus berkembang dan mempertahankan popularitasnya, dibutuhkan kemauan untuk meninjau dan menyederhanakan pedoman mengemudi. Balapan harus tentang keterampilan mengemudi, strategi, dan keberanian, bukan tentang interpretasi peraturan yang rumit.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini