Max Verstappen, juara dunia bertahan Formula 1 (F1), baru-baru ini melontarkan kritik pedas terhadap aturan balap F1 yang dianggapnya terlalu rumit dan berlebihan. Komentarnya muncul setelah insiden kontroversial dengan Lando Norris di Grand Prix Amerika Serikat akhir pekan lalu.
Dalam insiden tersebut, Norris dikenakan penalti lima detik karena menyalip Verstappen di luar lintasan. Namun, Verstappen sendiri lolos dari hukuman meski ia juga mendorong Norris keluar jalur pada awal balapan. Insiden ini memicu perdebatan tentang penerapan aturan F1.
"Saya pikir kita sudah sampai pada tahap di mana saya hampir membutuhkan buku panduan di dalam mobil," kata Verstappen menjelang Grand Prix Mexico City akhir pekan ini.
Ia berpendapat bahwa aturan balap F1 telah berkembang pesat selama bertahun-tahun, sehingga menjadi semakin membingungkan. "Ketika Anda mempertimbangkan semua situasinya, mereka mencoba menentukan terlalu banyak hal," ujar pembalap berkebangsaan Belanda tersebut.
Verstappen percaya bahwa peraturan yang berlebihan membatasi kebebasan pembalap dan merusak esensi balap. Namun, ia juga mengakui dilema bahwa jika aturan dilonggarkan, kemungkinan besar akan terjadi lebih banyak insiden dan tuntutan untuk aturan yang lebih ketat.
"Ini selalu menjadi perdebatan yang sama," kata Verstappen. "Ketika aturan longgar, kita butuh yang lebih ketat. Ketika ketat, kita butuh yang lebih longgar. Ceritanya selalu berulang."
Saat ini, Verstappen memimpin klasemen kejuaraan dengan keunggulan 57 poin atas Norris. Dengan lima grand prix dan dua sprint race tersisa, ia bertekad untuk mempertahankan gelarnya meskipun dihadapkan dengan peraturan balap yang menantang.
