Beranda MotoGP Masa Depan Jorge Martin Bersama Ducati: Antara Ambisi dan Realitas Keuangan

Masa Depan Jorge Martin Bersama Ducati: Antara Ambisi dan Realitas Keuangan

27
0

Dalam dunia balap MotoGP yang penuh persaingan, tim Ducati dikenal sebagai salah satu kekuatan dominan. Namun, belakangan ini, isu pemotongan gaji telah mencuat dan berpotensi mengubah peta kekuatan tim ini. Jorge Martin, salah satu pembalap bintang di tim satelit Pramac Racing, kini menghadapi ketidakpastian akan masa depannya bersama Ducati.

Francesco Bagnaia, rekan satu tim di Ducati, baru-baru ini menandatangani kontrak baru dengan nilai yang cukup besar, yang mencapai hingga €10 juta jika ia berhasil meraih gelar juara dunia. Namun, tampaknya kesepakatan serupa tidak akan ditawarkan kepada pembalap lain, termasuk Martin. Ducati, yang telah mengurangi pengeluaran mereka sebesar 50% setelah kepergian Andrea Dovizioso, kini ingin melanjutkan kebijakan pemotongan biaya tersebut.

Martin, yang kontraknya akan berakhir pada akhir musim ini, telah mengancam akan meninggalkan Ducati kecuali ia dipromosikan ke tim pabrikan pada tahun 2025. Namun, sumber dari Ducati menyatakan bahwa "gaji harus sesuai dengan kebijakan perusahaan. Ducati tidak bisa membayar gaji dasar sebesar €2 juta kepada pembalap dari tim satelit".

Situasi ini semakin rumit dengan kemungkinan kedatangan Fermin Aldeguer, talenta Moto2, yang diharapkan akan bergabung dengan Pramac pada tahun 2025 dengan gaji yang jauh lebih rendah, yaitu €300,000. Hal ini menunjukkan bagaimana Ducati berniat untuk mengendalikan pengeluaran di masa depan.

Di satu sisi, Ducati memiliki motor terbaik di grid MotoGP, yang tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan performa setelah seri pembuka di Qatar. Ini berarti pembalap, termasuk Marc Marquez yang meninggalkan kontrak besar dengan Honda untuk bergabung dengan Gresini, mungkin harus mengorbankan aspek ekonomi demi motor yang kompetitif.

Namun, bagi Martin, yang tengah mencari peran di tim pabrikan dan kontrak sejenis yang kini dinikmati Bagnaia, mungkin terpaksa mencari peluang di tempat lain. Bahkan jika ia ditawarkan motor Ducati pabrikan pada tahun ’25, itu tidak akan datang dengan uang yang dibayarkan kepada Bagnaia.

Pertanyaannya kini adalah, apakah Martin akan tetap bersama Ducati dengan kondisi keuangan yang lebih ketat, ataukah ia akan mencari pelabuhan baru untuk mengembangkan karirnya? Hanya waktu yang akan menjawab.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini