Dalam sejarah MotoGP, untuk pertama kalinya Ducati menduduki delapan posisi teratas dalam ajang balap Sprint di Thailand. Meskipun hasil Sprint tidak masuk sebagai statistik resmi balapan, pencapaian ini tetap menunjukkan dominasi Ducati pada hari Sabtu di Thailand.
Tidak ada satu pun motor dari merek lain yang mampu mengalahkan Ducati pada Sprint kali ini. Dua pembalap Ducati terakhir yang melintasi garis finis adalah Marco Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio dari tim VR46.
Bezzecchi mengungkapkan alasan mengapa Ducati dapat tampil begitu mengesankan di Thailand. "Motor Ducati sangat cepat," katanya.
"Motor GP24 dan GP23 sama-sama cepat, dan motor kami telah konsisten sepanjang musim. Jadi, motor ini bekerja dengan sangat baik. Saya tidak pernah mencoba motor lain, jadi saya tidak bisa membandingkannya. Tapi yang pasti, motor Ducati sangat kompetitif, seperti yang terlihat dari hasilnya."
Rekan setim Bezzecchi, Fabio Di Giannantonio, memberikan penjelasan yang lebih spesifik tentang kunci dominasi Ducati di MotoGP saat ini. "Saya pikir motor Ducati sangat konsisten di segala kondisi. Kami juga bisa memanfaatkan ban dengan sangat baik," ujarnya.
"Bahkan ketika kami mengubah konstruksi, motor tetap bekerja dengan sangat baik. Kami tidak merasakan banyak perubahan. Itulah kuncinya. Di MotoGP saat ini, kami mungkin tidak memiliki motor terbaik di satu area, tetapi kami memiliki motor 9/10 di semua area. Dan itu membuat motor Ducati menjadi motor terbaik untuk berkompetisi."
Franco Morbidelli, yang akan menjadi rekan setim Di Giannantonio pada tahun 2025 dan menggantikan Bezzecchi, juga memiliki pandangan yang cukup jelas tentang mengapa Ducati begitu kuat. "Ini pertama kalinya terjadi tahun ini," kata Morbidelli. "Ini membuktikan bahwa motor Ducati sangat hebat. Baik GP23 maupun GP24, semuanya motor yang luar biasa."
