Formula 1, ajang balap jet darat kelas dunia, tengah diwarnai perdebatan hangat soal pedoman balapan yang dianggap kontroversial. George Russell, selaku direktur Grand Prix Drivers’ Association (GPDA), mengungkapkan bahwa 19 dari 20 pembalap sepakat untuk merevisi pedoman tersebut demi menciptakan balapan yang lebih adil.
Dalam Grand Prix Meksiko, Russell menyambut baik penjatuhan penalti terhadap Max Verstappen karena manuver yang dianggap tidak sportif. Ia menilai ini sebagai langkah awal yang positif dalam mengubah pendekatan stewards (pengawas balapan).
"Kami sepakat bahwa stewards harus segera mengambil tindakan jika terjadi pelanggaran, bukan menunggu hingga 2025 untuk memberlakukan pedoman baru," ujar Russell. "Saya lega melihat hukuman yang diberikan, dan saya yakin ini akan menjadi preseden untuk balapan ke depan."
Russell juga menekankan pentingnya balapan yang "keras dan adil" seperti yang ia alami bersama rekan setimnya, Lewis Hamilton. Menurutnya, manuver Verstappen terhadap Lando Norris di Tikungan 7 adalah contoh yang melampaui batas sportivitas.
"Saya belum melihat manuver seperti itu sejak aksi Verstappen terhadap Hamilton di Brasil 2021," kata Russell. "Ini sudah tidak bisa dianggap hiburan atau sportif lagi, melainkan tidak adil."
Konsensus di kalangan pembalap ini menunjukkan keinginan kuat untuk menciptakan lingkungan balap yang lebih adil dan kompetitif. Dengan dukungan mayoritas pembalap, diharapkan FIA selaku badan pengawas F1 akan segera merespons dan merevisi pedoman balapan sesuai dengan aspirasi mereka.
Hal ini akan menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa Formula 1 tetap menjadi ajang balap yang mendebarkan, menghibur, dan menjunjung tinggi sportifitas.
