Kota Valencia di Spanyol tengah berduka menyusul banjir bandang dahsyat yang melanda pada Selasa lalu, hanya dua minggu menjelang kota ini siap menjadi tuan rumah balapan final MotoGP musim 2024.
Sirkuit Ricardo Tormo di Valencia dijadwalkan menggelar putaran terakhir MotoGP pada akhir pekan 15-17 November mendatang. Namun, perhatian warga kota kini teralih pada bencana alam yang menewaskan banyak korban, termasuk anak-anak.
"Hari kemarin adalah hari terburuk dalam hidup saya," ungkap Ricardo Gabaldón, Wali Kota salah satu kota di Valencia, kepada stasiun televisi nasional RTVE. "Kami terjebak seperti tikus. Mobil dan tempat sampah hanyut di jalanan. Air naik hingga tiga meter."
Vitalij Farafonov, seorang turis asal Inggris, mengatakan kepada Sky News, "Jalanan seperti medan perang. Kami menghitung sembilan atau sepuluh truk terbalik hanya di sepanjang setengah mil jalan tol. Kami belum pernah melihat yang seperti ini."
Tragedi ini terjadi hanya beberapa hari sebelum MotoGP Malaysia, putaran kedua dari belakang musim ini. Kejadian ini tentu menimbulkan kekhawatiran akan persiapan balapan final di Valencia.
Otoritas setempat bekerja keras untuk membersihkan kerusakan dan memastikan keselamatan para pembalap dan penonton selama balapan nanti. Namun, trauma mendalam yang dirasakan warga Valencia masih sangat terasa.
Di tengah duka dan keprihatinan, warga Valencia menunjukkan semangat tangguh dan saling membantu. Mereka bahu-membahu membersihkan rumah dan jalanan yang terendam, memberikan dukungan kepada para korban, dan memastikan keamanan kota.
Masih banyak pertanyaan yang harus dijawab tentang bagaimana tragedi ini bisa terjadi dan apa yang dapat dilakukan untuk mencegahnya di masa depan. Namun, yang pasti, Valencia kini berjuang mengatasi bencana yang menimpa mereka dan berharap untuk bangkit kembali lebih kuat dari sebelumnya.