Tim Red Bull harus mengakui keunggulan McLaren dalam hal kecepatan di akhir balapan setelah Grand Prix Meksiko. Kepala tim, Christian Horner, menyebut hal ini sebagai "tantangan terbesar" yang harus dihadapi di Grand Prix Brasil mendatang.
Pembalap McLaren, Lando Norris dan Oscar Piastri, telah secara konsisten menunjukkan performa yang lebih baik saat ban mulai aus dalam beberapa bulan terakhir. Mereka sering menahan diri dan menjaga ban mereka sebelum menyerang di akhir balapan.
Pola ini terlihat jelas saat Norris mengejar Charles Leclerc dari Ferrari untuk posisi kedua di Meksiko akhir pekan lalu. Hasil tersebut membantu memangkas keunggulan Max Verstappen dalam perebutan gelar juara dunia.
Verstappen mengeluh tentang bannya di kedua putaran medium dan keras. Kurangnya daya cengkeram disebut sebagai penyebab ketidakmampuannya untuk kembali ke posisi lima besar setelah menerima dua penalti 10 detik.
Horner mengakui bahwa kecepatan balapan mereka memang kurang dibandingkan dengan upaya kualifikasi satu lap yang membuat Verstappen berada di posisi kedua di grid.
"Saya pikir itu adalah hal terbesar yang perlu kita ambil dari sini. Terutama pada ban keras, kami tidak memiliki kecepatan yang sama," kata Horner.
"Max tidak memiliki cengkeraman, kami tidak merasa bisa menyalakan ban. Jadi itu adalah tantangan terbesar dalam empat hari ke depan, untuk memahami apa yang menyebabkan itu."
"Jelas, Brasil adalah tantangan yang sangat berbeda dengan sirkuit ini, tetapi ada pola yang menunjukkan bahwa McLaren sangat kuat di akhir balapan."
Kemenangan Carlos Sainz dan posisi ketiga Leclerc di Meksiko, ditambah performa buruk Sergio Perez, membuat Red Bull dikalahkan oleh Ferrari dan turun ke posisi kedua di klasemen konstruktor.
Ditanya tentang persaingan memperebutkan gelar tim, Horner mengakui bahwa hal itu akan sulit.
"Saya pikir itu akan sangat sulit. Kami tidak pernah menyerah. Kami akan berjuang sangat keras. Kami membutuhkan kedua mobil untuk mencetak poin."
"Ferrari mendapat poin besar di sini dan sejauh menyangkut konstruktor, kami tentu saja berada di posisi yang tidak menguntungkan."
