Mantan bos tim Haas, Guenther Steiner, mengungkapkan bahwa ia bersedia mengubah sikapnya yang sebelumnya menentang perekrutan pembalap rookie di Formula 1 demi mendapatkan tanda tangan dari junior Ferrari, Oliver Bearman. Keputusan ini muncul setelah Bearman memberikan kesan yang mendalam pada debut F1-nya sebagai pengganti mendadak Carlos Sainz di Grand Prix Arab Saudi pekan lalu.
Bearman, yang berusia 18 tahun, berhasil menunjukkan performa yang mengesankan dengan hampir masuk ke Q3 dan menyelesaikan balapan di posisi ketujuh, mengungguli pembalap seperti Lando Norris dan Lewis Hamilton. Steiner, yang terkenal dengan pendiriannya "tidak untuk rookie" setelah periode sulit ketika Haas dulu menurunkan dua rookie, Mick Schumacher dan Nikita Mazepin, menyatakan bahwa ia akan memberikan kursi balapan kepada Bearman setelah melihat aksi heroiknya di Jeddah.
Dalam kolomnya di situs resmi Formula 1, Steiner menulis bahwa berdasarkan performa Bearman di Jeddah, ia akan menempatkannya dalam kursi balapan. "Tentu saja, tergantung pada situasi dan kursi yang tersedia. Anda perlu melihat keseluruhan pemandangan, tetapi dia akan menjadi kandidat," tulis Steiner.
Steiner juga menambahkan bahwa penampilan Bearman akan menghilangkan "banyak keraguan" atas level performanya. "Untuk calon pemberi kerja, penampilan itu akan menghilangkan banyak keraguan tentang apa yang bisa dia lakukan," tambahnya. "Dia berada di posisi yang baik karena pada akhir tahun ini, banyak kontrak dengan pembalap akan berakhir, sehingga dia bisa menempatkan dirinya dalam posisi yang baik."
Bearman saat ini memiliki kontrak dengan Ferrari, dan Steiner percaya bahwa banyak tim akan secara proaktif melihatnya setelah penampilan akhir pekan lalu. "Jika saya melihat potensi, orang lain juga akan melihatnya, jadi saya pikir ada kemungkinan bagus baginya untuk mendapatkan kursi tahun depan," pungkas Steiner.
