Persaingan menuju gelar juara dunia Formula 1 tahun ini semakin sengit. Lando Norris dari McLaren ingin bertarung secara "bersih" dan "adil" dengan Max Verstappen dari Red Bull, namun ia menegaskan bahwa "pihak lainlah yang harus berubah".
Dalam balapan terakhir di Mexico City, Verstappen mendapat penalti 20 detik karena dua insiden berbeda dengan Norris. Aksinya tersebut menuai banyak kritik, termasuk dari mantan juara dunia F1 Martin Brundle yang menilai Verstappen berisiko merusak reputasinya.
Damon Hill, juara dunia F1 1996, mempertanyakan kemampuan Verstappen untuk memacu mobil dengan bersih dan bahkan menyinggung apakah petinggi Red Bull pernah meminta pertanggungjawaban kepadanya.
Tak mengejutkan, Verstappen mengabaikan kritik tersebut dalam konferensi pers FIA sebelum balapan akhir pekan di Sao Paulo. Kepada Sky Sports, Norris menegaskan kembali keinginannya untuk bertarung secara adil dengan Verstappen, tetapi menekankan bahwa bukan tugasnya untuk mewujudkan hal tersebut.
"Demikian juga saya. Itu yang saya katakan sebelum ke Meksiko," kata Norris. "Saya ingin balapan yang bersih dan adil. Itu yang saya lakukan. Itu yang saya berikan dan bagaimana saya memacu mobil. Begitulah cara saya selalu memacu mobil sepanjang karier saya."
"Bukan saya yang harus berubah, melainkan pihak lain yang harus berubah."
Keunggulan McLaren dalam klasemen konstruktor F1 telah terpangkas menjadi 29 poin karena kebangkitan Ferrari. Ferrari menjadi tim terdepan dalam dua balapan terakhir, dengan Carlos Sainz memimpin di Meksiko.
Namun, Norris menepis hal tersebut sebagai "kekhawatiran". "Tidak, itu bukan kekhawatiran," kata Norris. "Kami bekerja keras. Kami telah mengatakan selama lebih dari 10 balapan, fokus kami bukan pada Red Bull, melainkan pada Ferrari."
"Kami sudah mengatakan itu sejak lama. Ini tidak mengubah apa pun. Mereka memiliki dua pembalap yang sangat kuat, mobil yang sangat cepat, jadi terserah kami untuk terus melakukan yang terbaik."