Lando Norris, pembalap McLaren, baru-baru ini mengungkapkan teorinya mengenai insiden hampir ‘jump start’ yang terjadi pada Grand Prix (GP) Arab Saudi. Menurut Norris, gerakan mendadak yang hampir menyebabkan dia mendapatkan penalti tersebut dipicu oleh cahaya terdekat atau kemungkinan seseorang yang sedang merekamnya. Meskipun mobilnya terlihat bergerak ke depan sejenak sebelum berhenti lagi saat prosedur start berlangsung, Norris berhasil menghindari hukuman setelah ditemukan bahwa transponder FIA tidak terpicu.
FIA, badan pengatur Formula 1, telah mengonfirmasi bahwa gerakan prematur Norris di awal GP Arab Saudi tidak mengakibatkan penalti karena tidak memicu sistem deteksi ‘jump start’ resmi. Kejadian ini menimbulkan banyak spekulasi di kalangan penggemar dan pakar F1, namun keputusan steward telah memberikan kejelasan mengenai situasi tersebut.
Norris sendiri mengaku terkejut karena tidak menerima penalti dan mengatakan bahwa dia telah menunggu kabar dari insinyurnya, namun kabar tersebut tidak pernah datang. Dia juga mengakui bahwa dia tidak sepenuhnya memahami bagaimana aturan ‘jump start’ bekerja, termasuk pada titik mana seorang pembalap harus berhenti dan bagaimana pemicu transponder berfungsi.
Insiden ini menjadi topik hangat menjelang GP Australia, dengan Norris yang mengaku tidak pernah mengalami hal serupa sejak dia mulai balapan karting. Dia menambahkan bahwa dia mungkin bereaksi terhadap cahaya lain yang terletak di garis pandangnya, yang mungkin saja merupakan cahaya dari kamera seseorang yang sedang merekam.
Kasus Norris ini menarik perhatian karena menunjukkan betapa ketatnya peraturan dalam balapan F1 dan bagaimana satu momen kecil dapat memiliki dampak besar pada hasil balapan. Meskipun demikian, Norris akan terus berkompetisi di seri-seri berikutnya dengan harapan untuk memberikan performa terbaik bagi tim McLaren.
Crash.net
MSN Sports
