Toto Wolff, kepala tim Mercedes di Formula 1, baru-baru ini memberikan tanggapan terkait langkah hukum yang diambil oleh istrinya, Susie Wolff, terhadap Federasi Otomotif Internasional (FIA). Susie Wolff, yang menjabat sebagai direktur manajemen F1 Academy, telah mengajukan gugatan hukum ke pengadilan Prancis atas konflik kepentingan yang ditangani oleh FIA.
Menurut Toto Wolff, Susie adalah sosok yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh siapapun. Ia selalu konsisten dengan keyakinan dan nilai-nilainya, dan hal itu tercermin dalam tindakan hukum yang diambilnya ini. Toto menggambarkan istrinya sebagai orang yang pragmatis dan tidak terlalu emosional dalam menghadapi masalah ini. Ia merasa bahwa ada ketidakadilan yang harus didengar oleh pengadilan, dan tidak ada yang bisa mengalihkan Susie dari jalur yang telah dipilihnya.
Langkah hukum ini diambil setelah adanya laporan yang tidak terbukti pada akhir tahun lalu yang menyebutkan bahwa informasi rahasia telah dibagikan antara Susie dan Toto, menciptakan dugaan konflik kepentingan antara Manajemen Formula Satu (FOM) dan Mercedes. FIA telah membuka dan dengan cepat menutup penyelidikan terkait masalah ini, namun Susie telah mengungkapkan pada waktu itu tentang pelecehan online yang dialami oleh keluarganya dan kurangnya transparansi dari badan pengatur olahraga ini. Pada hari Rabu, ia mengungkapkan bahwa ia telah mengajukan gugatan hukum di Prancis, tempat FIA berbasis.
Toto Wolff juga menambahkan bahwa penting bagi Susie untuk mengetahui apa yang terjadi, agar orang-orang dapat bertanggung jawab dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Menurutnya, sebagai olahraga yang memiliki platform besar dan berkembang dengan baik, terkadang perlu untuk membawa kasus-kasus seperti ini keluar dari yurisdiksi olahraga dan masuk ke dunia nyata untuk melihat dampaknya.
Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, juga mendukung Susie dalam tindakan hukumnya terhadap FIA. Toto menekankan bahwa proses hukum yang dimulai oleh Susie beberapa bulan yang lalu telah dilakukan dengan sangat teliti dan akan terus berlanjut hingga akhir. Bagi Susie, yang terpenting adalah menemukan kebenaran, memastikan ada pertanggungjawaban dan tanggung jawab, serta memastikan bahwa segala sesuatunya tidak hanya diabaikan begitu saja.
