Marc Marquez, sang juara enam kali MotoGP, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya tentang masa depan karir balapnya. Dengan usia yang kini menginjak 31 tahun dan sejarah cedera yang panjang, Marquez menyadari bahwa kecepatannya di lintasan tidak akan seperti masa jayanya dulu. Namun, ia menekankan bahwa pengalaman yang dimilikinya kini menjadi aset berharga yang akan ia gunakan untuk bersaing di ajang balap motor paling prestisius ini.
Dalam sesi latihan bebas pertama di Portimao, Marquez berhasil mencatat waktu tercepat, mengungguli Maverick Vinales dan Brad Binder dari KTM. Ini menandakan bahwa meskipun ia mungkin tidak secepat dulu, Marquez masih memiliki kemampuan untuk bersaing di puncak.
Marquez juga berbicara tentang bagaimana generasi baru pembalap menggunakan gaya yang berbeda, seperti menggunakan bahu daripada siku, dan pentingnya beradaptasi dengan gaya berkendara yang berubah-ubah ini. Ia mengakui bahwa sekarang, ia lebih konservatif dalam beberapa aspek tetapi menggunakan pengalaman untuk mengambil keputusan yang lebih matang di lintasan.
Pembalap asal Spanyol itu juga menyoroti pentingnya belajar dari pembalap muda, seperti Pedro Acosta dan Fermin Aldeguer, yang ia hadapi di Grand Prix Qatar. Marquez menyatakan bahwa meskipun ia telah banyak belajar dari legenda seperti Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa, kini ia harus belajar dari generasi baru.
Dengan Ducati yang telah memberikan pembaruan pada Desmosedici tahun ini, Marquez, yang mengendarai versi tahun lalu, mengatakan bahwa ia harus memanfaatkan apa yang ia miliki dan beradaptasi dengan tim dan motor untuk mencari performa terbaik.
Artikel ini mencerminkan kejujuran Marquez tentang realitas yang dihadapinya sebagai pembalap veteran di MotoGP, serta optimisme dan strategi yang akan ia terapkan untuk tetap kompetitif di musim balap yang akan datang.
