Max Verstappen, juara dunia bertahan Formula 1 dari tim Red Bull Racing, mengalami kegagalan yang jarang terjadi saat balapan di Grand Prix Australia. Pada lap keempat, Verstappen harus mengakhiri lomba lebih cepat karena masalah mekanis yang tidak biasa pada bagian belakang mobilnya. Insiden ini terjadi ketika rem belakang kanannya mengalami masalah dan seolah-olah ‘mengerem sendiri’, yang Verstappen gambarkan seperti "mengemudi dengan rem tangan yang ditarik".
Verstappen, yang kehilangan posisi terdepan dari Carlos Sainz dari Ferrari di lap kedua, sempat melaporkan bahwa mobil RB20-nya terasa "snap" dan "longgar" di beberapa tikungan sebelum akhirnya dia harus berhenti. "Dari data yang bisa kami lihat sejauh ini, begitu lampu start padam, rem belakang kanan langsung mengunci," ujar Verstappen kepada Sky Sports. "Hal itu menyebabkan kerusakan dan terus bertambah, jadi pada dasarnya saya mengemudi dengan rem tangan yang ditarik".
Kegagalan ini mengakhiri rentetan finis balapan Verstappen yang telah berlangsung selama 43 lomba, dan juga memupus harapannya untuk mencetak rekor kemenangan beruntun ke-10. Tim Red Bull Racing dan Christian Horner, kepala tim, akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk memahami penyebab masalah tersebut.
Kegagalan ini tentu mengejutkan banyak pihak, mengingat konsistensi dan keandalan Red Bull dalam waktu belakangan ini. Balapan di Albert Park akhirnya dimenangkan oleh Carlos Sainz, yang kembali ke lintasan setelah operasi apendisitis. Rekan satu timnya, Charles Leclerc, finis di posisi kedua, memberikan Ferrari podium 1-2 pertama mereka sejak tahun 2022.
