Pedro Acosta, rookie MotoGP dari tim GASGAS Tech3, menunjukkan performa yang mengesankan dalam balapan Sprint di Portimao dengan finis di posisi ketujuh, hasil terbaiknya sejauh ini di kelas utama. Meskipun demikian, Acosta mengakui bahwa ia kehilangan waktu yang signifikan di awal balapan, yang membuatnya tertinggal dari para pembalap terdepan.
Dalam balapan tersebut, Acosta tercatat finis 5.088 detik di belakang pemenang balapan, Maverick Vinales dari Aprilia, namun kehilangan lebih dari 2 detik hanya pada lap pertama, yang menyebabkan posisinya turun ke urutan kesebelas. Namun, ia berhasil mencatatkan putaran kedua tercepat dalam balapan dan menyatakan bahwa tanpa kehilangan waktu di lap pertama, ia seharusnya bisa bersaing di barisan depan.
Acosta mengungkapkan bahwa fokus utamanya adalah memperbaiki start. "Jika Anda lihat, saya kehilangan banyak waktu di lap pertama. Sekarang saya kehilangan lebih sedikit waktu selama balapan, jika kita tidak menghitung lap pertama. Kami berada di pace para pembalap terdepan," ujar Acosta.
Pembalap muda ini juga menyoroti perbedaan antara kopling kabel yang biasa ia gunakan dengan kopling hidraulis yang kini ia hadapi, dan berencana untuk mencoba pengaturan kopling yang berbeda di balapan berikutnya. Acosta menambahkan bahwa ia masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan motor dan meningkatkan kebugarannya.
Meskipun Acosta menunjukkan rasa puas atas pencapaiannya, ia juga mengakui bahwa ekspresinya seringkali menggambarkan perasaannya yang sebenarnya. "Saya lebih senang daripada marah, tapi seperti yang saya katakan di Qatar, cukup mudah untuk melihat bagaimana perasaan saya dari wajah saya," kata Acosta.
Dengan dukungan tim dan grup Pierer Mobility, Acosta yakin bahwa ia dan timnya sedang dalam jalur yang benar. "Kami harus lebih dari bangga dengan anak-anak yang mendukung proyek ini dan kerja keras di balik tim," tutup Acosta.
Acosta telah menunjukkan potensi yang luar biasa sejak awal musim, termasuk saat ia sempat berada di posisi keempat dalam MotoGP Qatar, sebelum akhirnya finis di urutan kesembilan. Dengan masih banyak sirkuit baru yang harus dipelajari, Acosta dan timnya fokus untuk terus berkembang dan bersaing di puncak klasemen MotoGP.
