Beranda Formula 1 Krisis Daniel Ricciardo di F1: Tekanan Meningkat

Krisis Daniel Ricciardo di F1: Tekanan Meningkat

40
0

Daniel Ricciardo, pembalap Formula 1 yang terkenal dengan senyumnya, kini tengah menghadapi masa sulit. Di awal musim F1 tahun 2024 ini, performanya tidak kunjung membaik, menimbulkan spekulasi bahwa ada sesuatu yang "fundamental salah" dengan dirinya. Situasi ini mirip dengan masa-masa sulit yang pernah ia alami saat bersama McLaren.

Pada Grand Prix Australia, Ricciardo gagal melaju dari Q1 dan hanya finis di posisi ke-12, sementara rekan setimnya di Red Bull, Yuki Tsunoda, berhasil meraih poin dengan finis di posisi ketujuh. Hal ini menambah tekanan yang dirasakan Ricciardo, terutama setelah komentar dari penasihat motorsport Red Bull, Helmut Marko, yang menyatakan bahwa Ricciardo perlu meningkatkan performanya.

Menurut Mark Hughes, seorang jurnalis F1 yang dihormati, Ricciardo seolah-olah tengah mengalami krisis. Hughes menambahkan bahwa sulit untuk menilai performa Tsunoda ketika Ricciardo sendiri sedang tidak dalam kondisi terbaik. Ricciardo dikabarkan diberi ultimatum dua balapan oleh Marko untuk menyelamatkan tempatnya di Red Bull.

Situasi ini tentu menjadi sorotan, mengingat Ricciardo pernah mencapai puncak karirnya bersama Red Bull, dengan tujuh kemenangan dan beberapa kali finis di podium. Namun, sejak itu, karirnya mengalami pasang surut, termasuk masa tanpa kemenangan selama dua tahun bersama Renault dan performa yang kurang memuaskan di McLaren.

Kini, dengan tekanan yang semakin memuncak, Ricciardo harus membuktikan bahwa ia masih memiliki kecepatan dan determinasi yang dibutuhkan untuk bersaing di level tertinggi. Dunia F1 menantikan apakah pembalap asal Australia ini dapat mengatasi krisis yang dihadapinya dan kembali ke performa terbaiknya..

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini