Charles Leclerc, pembalap tim Ferrari, baru-baru ini membela performanya setelah gagal meraih kemenangan di Grand Prix Australia. Leclerc menekankan bahwa penilaian terhadap dirinya seharusnya tidak hanya berdasarkan hasil balapan terakhir saja. Menurutnya, banyak kritikus yang melupakan performa impresifnya sebelum kemenangan rekan setimnya, Carlos Sainz, di Australia.
Leclerc telah menunjukkan performa yang konsisten dengan kualifikasi di baris depan dalam tujuh balapan berturut-turut sebelum Grand Prix Australia. Namun, ia mengakui bahwa dirinya harus bisa lebih baik lagi dalam memanfaatkan situasi yang memungkinkan untuk menang. "Tentu saja saya tidak senang dengan hasil saat ini," ujar Leclerc. "Namun, yang terpenting adalah poin di akhir musim, dan saya ingin kembali meraih kemenangan secepat mungkin."
Dengan keberhasilan Sainz meraih dua kemenangan terakhir untuk Ferrari, beberapa penggemar mempertanyakan mengapa Sainz akan digantikan oleh Lewis Hamilton untuk musim F1 2025, dan juga mengapa Leclerc bukanlah pembalap yang meraih dua kemenangan tersebut untuk Ferrari. Leclerc menanggapi dengan mengatakan bahwa ia akan terus berusaha keras dan berharap bisa meraih kemenangan di balapan selanjutnya.
Leclerc juga menolak alasan eksternal atas kekalahannya dari Sainz di Australia, dengan mengakui kesalahan yang ia buat selama kualifikasi. "Saya pikir dalam kualifikasi sangat jelas bahwa itu adalah kesalahan saya," tambahnya. "Saya telah melakukan beberapa kualifikasi yang sangat baik sebelum itu. Namun, di Australia saya tidak melakukan pekerjaan yang baik pada hari Sabtu."
Leclerc berkomitmen untuk terus mendorong dirinya dan menegaskan bahwa kritik tidak menambah tekanan padanya. "Tujuan saya selalu mencoba untuk menang," tegas Leclerc. Dengan Grand Prix Jepang yang akan datang, semua mata akan tertuju pada Leclerc untuk melihat apakah ia dapat kembali ke jalur kemenangan..
