Bos Mercedes F1, Toto Wolff, menjelaskan alasannya melakukan perubahan keputusan untuk menghadiri Grand Prix Jepang akhir pekan ini.
Sebelumnya, Wolff berencana absen dari balapan di Suzuka seperti yang dilakukannya pada tahun 2023 untuk tetap berada di markas tim.
Orang Austria itu telah menyatakan bahwa dia ingin mengurangi jumlah balapan yang dia hadiri mengingat kalender F1 yang terus berkembang.
Namun, di tengah awal tahun Mercedes yang sulit, Wolff mengubah rencananya dan menghadiri balapan di Jepang.
Menjelaskan keputusan itu dalam konferensi pers FIA pada hari Jumat, Wolff berkata: "Ya, saya berencana untuk tidak datang ke Jepang karena ada banyak hal yang harus dilakukan di Eropa.
"Tapi kemudian saya merasa tidak datang ke Jepang adalah pilihan yang salah. Saya pikir penting untuk bersama tim balap juga. Hal itu juga baik bagi saya untuk berada dekat dengan aksi. Kami bereksperimen dengan beberapa hal dan kemudian menjadi bagian dari tim benar-benar memberi saya semangat. Saya harap sebaliknya juga begitu. Jadi itu sebabnya saya memutuskan untuk tidak tetap di Eropa."
Mercedes telah mengalami awal musim yang menyedihkan, hanya mengumpulkan 26 poin dalam tiga putaran pertama – menyamai awal kampanye terburuk mereka sejak 2012.
Mereka menderita dua kali tidak bisa finis (DNF) terakhir kali di Australia karena Lewis Hamilton mengalami kegagalan mesin, sementara George Russell mengalami kecelakaan.
Meskipun awal kampanye yang mengecewakan, Wolff tetap "yakin" Mercedes dapat membalikkannya dalam beberapa tahun mendatang.
"Saya pikir kami adalah tim olahraga. Kami telah menang delapan kali berturut-turut dan itu belum pernah terjadi sebelumnya, Anda memiliki periode-periode di mana Anda berjuang seperti tim olahraga lainnya dan Anda tidak bisa menang setiap saat," tambahnya.
"Itulah mengapa ini adalah tantangan super. Ini bukan balapan, ini bukan satu musim dan kemudian Anda bangkit kembali, tapi ini yang ketiga berturut-turut.
"Tapi saya tetap sangat yakin bahwa kami akan melihat ke belakang dalam beberapa tahun dan mengatakan bahwa itu sangat sulit tetapi sangat penting untuk pengembangan tim mungkin dari sudut pandang organisasi, dari mengevaluasi kembali alat dan sistem kami, yang jelas tidak seefektif seperti pada peraturan sebelumnya."
