Dengan mayoritas pembalap MotoGP memasuki tahun terakhir kontrak mereka, kemungkinan besar akan terjadi perombakan besar-besaran pada tahun 2025.
Sementara banyak pembalap bermimpi memiliki motor yang lebih baik atau tim baru, yang lain hanya berharap bisa mempertahankan posisinya saat ini.
Augusto Fernandez mengakui kenyataan pahit dari perjuangannya untuk mempertahankan tempatnya di kelas premier di tengah persaingan yang begitu ketat.
Pembalap Tech3 GASGAS itu adalah juara Moto2 pada tahun 2022 dan kini memasuki musim keduanya di MotoGP.
Namun, rekan setimnya tahun ini adalah Pedro Acosta yang luar biasa dan mendapat banyak pujian.
Fernandez, sementara itu, finis di urutan ke-17 di Qatar dan ke-11 di Portugal.
Dia mengatakan kepada Motorsport tentang mendapatkan kontrak baru untuk tahun depan: "Tentu saja, tidak perlu membodohi diri sendiri di sini.
“Jika Anda tidak memiliki kecepatan dan tidak berlari, tidak akan ada bantuan yang datang dan tahun depan tidak akan ada kontrak.
“Jelas bahwa ini tahun yang menentukan dan Anda harus bergegas berada di sana.
“Saya yang pertama tidak ingin ketinggalan begitu jauh.”
Fernandez tahu bahwa KTM tidak sungkan mendepak pembalap di masa lalu untuk mengejar keunggulan.
Kebangkitan Acosta berarti bahwa rekan setimnya di Tech3, Fernandez, juga akan menerima suku cadang dari tim pabrikan KTM yang mungkin tidak dia nikmati tahun lalu.
Namun, di atas kertas dan di kolom hasil, Fernandez adalah prioritas terendah dari empat pembalap KTM.
"Ini tahun kedua saya dan sulit bagi saya untuk mengakuinya, tapi ini seperti memulai dari awal.
“Kami setengah detik dari berada di 10 besar dan kami akan mulai dari sana, bekerja untuk lebih dekat dengan poin dan membangun dari sana."
