Marc Marquez mengakui bahwa para pembalap muda memiliki kelebihan dibandingkan dirinya yang sudah sepuh, yakni tak sadar akan ancaman. Hal ini diungkapkan Marquez usai berduel dengan rookie Tech3 GasGas, Pedro Acosta, di dua seri perdana MotoGP 2023.
Acosta, yang baru berusia 17 tahun, tampil menawan dengan merebut posisi keenam di Qatar dan posisi kelima di Mandalika. Penampilannya pun membuat banyak pihak membandingkannya dengan Marquez ketika masih muda.
Marquez, yang kini berusia 31 tahun, mengakui bahwa dirinya tidak bisa lagi sembrono seperti Acosta. Kerapuhan fisik akibat cedera parah pada 2020 juga menjadi alasan.
"Saat muda, kita tidak sadar akan apa yang kita lakukan dan terkadang itu berjalan baik," ujar Marquez.
"Tapi seiring bertambahnya usia, kita jadi lebih konservatif dan lebih mengandalkan pengalaman. Saya tidak akan lebih cepat dari sebelumnya karena saat muda, kita punya kelebihan itu," imbuhnya.
Marquez mencontohkan ketenangannya saat balapan di Qatar. Meski gagal merebut podium, ia tak panik karena sudah belajar dari pengalaman.
"Sebagai manusia, kita pasti membuat kesalahan. Kita jadi satu-satunya yang mengulangi kesalahan yang sama dua kali," ujar Marquez.
Marquez juga membandingkan situasinya sekarang dengan saat masih muda. Jika dulu ia bertarung dengan Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa, kini gilirannya yang jadi target dari para pembalap muda.
"Balapan yang dilakukan Pedro di Qatar mengingatkan saya pada 2013, saat saya masih bertarung dengan Valentino. Dan ada perbandingan yang sama," kata Marquez.
Meski merasa tersaingi, Marquez menganggap hal itu sebagai hal yang wajar. Ia melihat kedatangan pembalap-pembalap muda sebagai bagian dari regenerasi dalam olahraga ini.
"Setiap orang punya masa jayanya, dan kemudian secara bertahap akan ada orang baru, pembalap muda, talenta muda, yang bakal menggantikan kita, dan itu sudah waktunya," pungkasnya.
