Fabio Quartararo telah menandatangani kontrak baru berdurasi dua tahun dengan Yamaha yang akan mengikatnya di tim tersebut hingga akhir tahun 2026. Keputusan ini mengisyaratkan keberlanjutan kepercayaan sang pebalap Prancis itu pada pabrikan Jepang tersebut, meskipun performa buruk musim 2023.
Setelah debut mengesankan di MotoGP pada 2019, Quartararo dipromosikan ke tim pabrikan Yamaha pada 2021 dan langsung menjuarai dunia. Musim berikutnya, ia kembali bertarung hingga akhir, namun dikalahkan oleh Francesco Bagnaia dari Ducati.
Musim 2023 menjadi masa sulit bagi Yamaha, dengan Quartararo hanya mengoleksi tiga podium dan finis di peringkat ke-10 klasemen akhir. Ia juga terang-terangan mengkritik pendekatan pengembangan motor Yamaha yang tidak memuaskannya.
Meskipun performa mengecewakan tersebut, Quartararo tetap yakin dengan Yamaha. Hal ini didorong oleh perubahan personel, termasuk kedatangan Max Bartolini dari Ducati, yang menumbuhkan entusiasme sang pebalap.
Meski demikian, hasil buruk di awal musim 2024, dengan finis di posisi ke-11 di Qatar dan ke-7 di Portugal, membuat Quartararo kembali mempertanyakan daya saing motor Yamaha. Ia pun sempat menyatakan tengah berdiskusi dengan pabrikan rival.
Meski performa Yamaha belum sesuai harapan, Quartararo mengungkapkan dalam rilis pers timnya bahwa ia yakin dengan upaya di balik layar. "Saya sangat senang mengumumkan bahwa saya akan melanjutkan petualangan saya bersama tim biru," ujarnya.
"Yamaha membuktikan kepada saya musim dingin lalu bahwa mereka punya pendekatan baru dan pola pikir yang lebih agresif. Keyakinan saya tinggi: kami akan kembali ke barisan terdepan bersama!"
Kontrak baru Quartararo menjadi langkah penting dalam pasar pembalap 2025, menyusul penandatanganan kontrak serupa oleh Francesco Bagnaia (Ducati), Brad Binder (KTM), dan Johann Zarco (LCR Honda). Ducati juga telah mengikat bintang Moto2 Fermin Aldeguer untuk kontrak dua tahun, meskipun tim yang akan dibelanya masih belum jelas.
