Suzuka, Jepang – Insiden kontroversial antara Fernando Alonso dan George Russell di sirkuit Melbourne akhir pekan lalu masih menjadi perbincangan hangat di paddock F1 saat seri balap akhir pekan ini di Suzuka berlangsung.
Berbagai pendapat muncul di kalangan pembalap F1 terkait insiden tersebut. Nico Hulkenberg dari Haas menyatakan ketidaksukaannya terhadap taktik Alonso, sementara Valtteri Bottas dan Zhou Guanyu dari Sauber menyebut hukuman untuk pembalap Spanyol itu terlalu keras.
George Russell, yang menjadi korban insiden itu, mengutarakan pandangannya pada konferensi pers sebelum balapan di Jepang. Ia menilai jika taktik Alonso tidak dihukum, hal itu dapat memicu penggunaan taktik serupa di balapan F1 lainnya dan bahkan membahayakan balapan di kategori junior.
"Saya melihat ada perubahan situasi yang aneh minggu lalu," ujar Russell. "Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya benar-benar terkejut."
"Saya sebenarnya sedang melihat roda kemudi untuk mengganti pengaturan pada lintasan lurus, seperti yang kami semua lakukan di setiap lap, dan ketika saya melihat ke atas, saya sudah berada di kotak persneling Fernando dan sudah terlambat. Lalu, tiba-tiba saja saya menabrak tembok."
"Jadi, saya pikir jika itu tidak dihukum, hal itu akan membuka jalan bagi kekacauan di sisa musim ini dan di kategori junior."
"Hal itu akan menimbulkan pertanyaan, ‘Apakah diperbolehkan mengerem di lintasan lurus, apakah diperbolehkan melambat, mengganti gigi, mempercepat, melakukan sesuatu yang agak sembrono?’"
"Saya tidak tersinggung secara pribadi dengan apa yang terjadi dengan Fernando dan itu mungkin berdampak lebih besar dari yang seharusnya."
"Tapi jika itu tidak dihukum, apakah Anda bisa sekadar mengerem di tengah lintasan lurus? Saya tidak tahu."
Russell juga mempertanyakan etika taktik seperti yang dilakukan Alonso, yang selama ini dianggap sebagai bagian sah dari balapan di banyak aspek.
"Apa yang Anda katakan benar sekali – setiap pembalap bebas mengubah garis mereka, mengerem lebih awal, melaju kencang di tikungan, melakukan apa pun," katanya.
"Tapi ketika kami mulai mengerem di tengah lintasan lurus, menurunkan gigi, mempercepat, menaikkan gigi lagi, lalu mengerem lagi untuk menikung, saya pikir itu sudah melampaui batas penyesuaian garis."
"Dan, seperti yang saya katakan, saya sebenarnya sedang melihat roda kemudi pada lintasan lurus itu – seperti yang saya lakukan pada setiap lap sebelumnya."
"Dan ketika saya melihat ke atas 100 meter sebelum tikungan, saya menyadari saya berada tepat di belakang Fernando, alih-alih setengah detik seperti biasanya."
"Kami memiliki begitu banyak tugas yang harus diurus saat mengemudi – mengelilingi lintasan balap, mengubah semua pengaturan pada roda kemudi, memastikan Anda berada pada mode mesin yang tepat, menjaga ban, berbicara dengan insinyur, mengatur delta pada roda kemudi saat memasuki lap, keluar dari lap, safety car – apa pun itu."
"Dan jika Anda menambahkan bahwa Anda juga diperbolehkan mengerem di tengah lintasan lurus untuk mendapatkan atau mendapatkan keuntungan taktis, saya pikir itu mungkin sudah keterlaluan."
"Dan hal yang sama ketika kita berbicara tentang bergerak di lintasan lurus untuk menghindari slipstream."
"Ada banyak pembicaraan tentang itu di masa lalu. Itu tidak terlalu berbahaya, tetapi memiliki efek konsertina. Jika semua orang bergerak dan tiba-tiba Anda melakukan uji coba pengereman dan ada 10 mobil di belakang, dampaknya mungkin lebih besar bagi pembalap ke-10 daripada pembalap pertama di belakang."
"Jadi, seperti yang saya katakan, saya tidak berpikir apa yang dilakukan Fernando sangat berbahaya, tetapi itu akan membuka jalan bagi kekacauan jika tidak dihukum."
Fallout dari insiden tersebut akan dibahas antara ofisial dan pembalap pada pertemuan pembalap Suzuka setelah latihan pada hari Jumat. Lokasi kecelakaan Russell di Albert Park juga akan menjadi poin utama dalam pertemuan tersebut.
