Beranda MotoGP MotoGP Terapkan Bahan Bakar Berkelanjutan, Meski Performa Tetap Terjaga

MotoGP Terapkan Bahan Bakar Berkelanjutan, Meski Performa Tetap Terjaga

29
0

Grand Prix MotoGP Qatar 2024 menandai tonggak sejarah bagi olahraga motor. Untuk pertama kalinya, seluruh pembalap menggunakan bahan bakar berkelanjutan yang sebagian besar berasal dari sumber non-fosil. Langkah ini diambil seiring dengan perayaan 75 tahun MotoGP.

Dorongan untuk keberlanjutan muncul karena kesadaran akan krisis perubahan iklim. Namun, Direktur Teknologi Dorna Sports, pemegang hak komersial MotoGP, Corrado Cecchinelli, mengakui bahwa membatalkan balapan demi lingkungan bukanlah solusi yang tepat.

"Jika tujuannya hanya mengurangi jejak karbon balapan, maka dampak maksimal pada keberlanjutan acara adalah tidak mengadakan acara sama sekali," jelas Cecchinelli.

Namun, motorsport memiliki peran penting dalam upaya penghijauan dunia. Formula 1 berencana memperkenalkan bahan bakar 100% berkelanjutan pada 2026, sementara MotoGP menargetkan 2027. Bahan bakar tersebut akan dihasilkan di laboratorium menggunakan sumber karbon yang ditangkap atau limbah kota atau biomassa non-pangan.

Saat ini, MotoGP menggunakan bahan bakar dengan 40% asal non-fosil. Cecchinelli menjelaskan bahwa teknologi hibrida atau listrik dipertimbangkan sebelumnya, tetapi ditolak karena dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan balapan roda dua.

Perpindahan ke bahan bakar berkelanjutan bukan tanpa tantangan. Cecchinelli mengakui bahwa sulit menyeimbangkan tujuan keberlanjutan dengan kualitas tontonan. Namun, ia menekankan perlunya memastikan bahwa balapan MotoGP tetap kompetitif dan menarik.

"Tantangannya adalah tidak membahayakan pertunjukan," kata Cecchinelli. "Tapi ada perubahan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan tontonan tanpa mengorbankan integritas seri."

Dalam upaya mengintegrasikan bahan bakar berkelanjutan, tim-tim MotoGP menghadapi transisi yang mulus karena bahan bakar baru dapat langsung digunakan tanpa banyak penyesuaian. Bagi pemasok, ini menjadi tantangan baru, tetapi mereka bersedia menerimanya.

Bagi penggemar, keberlanjutan seringkali dipandang negatif. Namun, MotoGP memahami bahwa motorsport harus mengikuti perkembangan zaman. "Bahan bakar berkelanjutan tidak akan memberikan perbedaan yang mencolok bagi penggemar di rumah atau di trek," ujar Cecchinelli.

Menariknya, perpindahan ke bahan bakar 100% non-fosil pada 2027 juga akan bertepatan dengan perubahan regulasi teknis. Salah satu yang diusulkan adalah pengurangan kapasitas mesin. Dukungan umumnya diberikan oleh produsen sepeda motor yang terlibat.

Selain MotoGP, kelas pendukung Moto2 dan Moto3 juga mengadopsi bahan bakar berkelanjutan yang sama. Langkah ini menjadi bagian dari inisiatif lingkungan KISS (Keep It Shiny and Sustainable), yang mencakup pengurangan kertas, plastik sekali pakai, dan donasi sisa makanan.

Meskipun berdampak kecil pada setiap balapan, berbagai upaya keberlanjutan ini menunjukkan bahwa setiap aspek motorsport dapat memiliki penerapan praktis di dunia nyata. Dengan demikian, upaya kolektif akan menghasilkan dampak yang signifikan pada lingkungan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini