Setelah mengalami penurunan prestasi dan ditinggal pembalap bintang Marc Marquez, Honda melakukan perombakan besar-besaran dalam operasional MotoGP. Meski optimisme tinggi, dua balapan pembuka musim ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi Honda untuk mengejar ketertinggalan dari rival teratas.
Bukan hanya kesulitan di kualifikasi, dengan keempat pembalapnya gagal lolos ke Q2, motor RC213V juga tampil buruk saat balapan. Posisi terbaik Honda hanya di peringkat ke-12 di Losail dan Portimao.
Manajer Tim Honda, Alberto Puig, mengakui bahwa Honda belum mencapai posisi yang diharapkan, tapi menegaskan akan terus berupaya untuk kembali ke depan.
"Kami sedang dalam proses pengembangan," kata Puig. "Kami percaya kami membuat kemajuan, tapi pada saat yang sama, kami yakin tim lain juga meningkat."
"Kami belum mengejar ketinggalan sebanyak yang kami harapkan. Tapi kami punya misi dan tujuan yang jelas."
"Tidak mudah, tapi kami mengerahkan banyak sumber daya dan orang untuk proyek ini. Para pembalap, meski belum sepenuhnya puas, bisa melihat kami berusaha sebaik mungkin."
"Kami belum di sana. Tapi ini sebuah proses. Kami akan terus mencoba."
Honda adalah salah satu dari dua pabrikan yang akan mendapat keuntungan dari sistem konsesi baru MotoGP pada 2024, memungkinkan mereka melakukan tes tak terbatas dengan pembalap pada hari balapan. Honda juga diberi lebih banyak kebebasan dalam pengembangan sasis dan mesin.
Honda mengungkapkan akan mengorganisir 22 tes pribadi tahun ini untuk menguji komponen baru dan membawanya ke motor balap secepat mungkin.
Puig yakin dengan kemudahan peraturan dan sumber daya yang memadai, Honda dapat membuat lompatan besar performa di paruh kedua musim ini, yang dimulai dengan Grand Prix Inggris pada 4 Agustus.
"Kami punya misi dan target, dan Anda tahu Honda. Kami tidak akan berhenti sampai kami sampai di sana."
