Dalam balapan yang sangat mendebarkan di Donington Park, Ayrton Senna membuktikan kehebatannya dengan strategi pit stop yang cerdik dan keterampilan mengendarai yang luar biasa.
Dengan cuaca hujan yang melanda Donington, Senna memacu McLaren-Ford MP4-8 miliknya dengan kecepatan penuh sejak awal balapan. Meskipun Williams-Renault FW15C V10 milik Prost dan Hill lebih unggul secara teknis, Senna mampu memanfaatkan kondisi basah untuk memaksimalkan peluangnya.
Senna mengawali balapan dengan start yang buruk, namun dengan cepat memulihkan posisinya dengan menyalip beberapa pembalap di tikungan pertama. Tak gentar dengan keunggulan Williams, Senna memacu McLaren-nya hingga melampaui Prost di lap kedua.
Balapan di Donington berubah menjadi pertarungan strategi pit stop yang intens. Senna dan Prost berulang kali masuk pit untuk mengganti ban sesuai dengan kondisi lintasan yang terus berubah. Namun, kesalahan tim Senna saat pit stop ketiganya membuat Prost sempat memimpin.
Saat hujan kembali mengguyur, Prost dan Hill masuk pit untuk mengganti ban basah. Senna, dengan keberuntungannya, memilih untuk tetap berada di lintasan. Keputusan itu terbukti tepat karena lintasan dengan cepat mengering.
Senna terus memperlebar keunggulannya, hingga pada akhirnya meraih kemenangan yang menakjubkan dengan selisih waktu lebih dari satu menit. Strategi pit stop yang cerdik dan keterampilan mengendalikan mobil dalam kondisi basah menjadi kunci kesuksesan Senna di Donington.
"Saya merasa tidak dapat berkata-kata," ujar Senna setelah balapan. "Mengambil risiko seperti ini sangat berisiko, tapi kali ini hasilnya terbayar lunas."
Kemenangan Senna di Donington membuktikan bahwa bahkan pembalap terbaik pun membutuhkan sedikit keberuntungan dan strategi yang tepat untuk meraih kemenangan. Balapan ini akan dikenang sebagai salah satu momen paling berkesan dalam sejarah Formula Satu.
