Carlos Sainz tengah menjadi perbincangan hangat setelah dilaporkan mendapat tekanan dari Audi untuk segera mengambil keputusan soal masa depannya di F1 pada 2025.
Audi, pabrikan asal Jerman yang akan terjun ke F1 pada 2026, saat ini tengah menjalin kerja sama dengan Sauber sebagai tim satelitnya. Valtteri Bottas dan Guanyu Zhou merupakan pembalap Sauber saat ini, namun Audi memiliki rencana sendiri.
Sainz menjadi kandidat teratas Audi, dan menurut laporan AMuS, mereka kini "mendesak" Sainz untuk memberikan konfirmasi apakah ia akan bergabung atau tidak.
Sainz sendiri akan kehilangan kursinya di Ferrari pada 2025, digantikan oleh Lewis Hamilton. Namun, pembalap Spanyol itu masih diminati oleh sejumlah tim.
Kemenangannya di Singapura dan Australia menjadi satu-satunya kemenangan di luar pembalap Red Bull sejak 2022. Mercedes dan Red Bull berpotensi menjadikan Sainz sebagai pengganti Hamilton atau Sergio Perez.
Namun, opsi bergabung dengan Aston Martin telah tertutup setelah Fernando Alonso menandatangani kontrak jangka panjang baru.
Sainz sadar bahwa bergabung dengan Sauber pada 2025 – menjelang transformasi tim menjadi Audi pada 2026 – merupakan proyek jangka panjang. Namun, Audi memiliki opsi lain jika Sainz menolak.
Nico Hulkenberg, yang tampil mengesankan untuk Haas di awal musim ini, merupakan pembalap Jerman yang bisa menjadi pilihan utama Audi. Selain itu, Audi juga mengincar Pierre Gasly dan Esteban Ocon dari Alpine, serta Yuki Tsunoda dari Red Bull.
