Mercedes F1 tengah menghadapi awal musim yang mengecewakan untuk tahun ketiga berturut-turut. Karun Chandhok, analis Sky Sports F1, menilai situasi ini telah membuat bos tim Toto Wolff terlihat dan terdengar "frustasi."
Setelah empat balapan pembuka, Mercedes masih berjuang memahami regulasi efek dasar yang diperkenalkan pada 2022. Wolff sendiri mengakui adanya perbedaan yang mencolok antara data terowongan angin dengan performa di lintasan.
"Saya pikir dia adalah orang yang frustrasi," kata Chandhok.
Performa Mercedes dalam balapan terakhir di Australia juga menunjukkan kesenjangan yang besar. Dalam stint pertama, mereka tertinggal 11 detik dari pemenang balapan, Carlos Sainz Jr. di 15 lap pertama.
"Itu komentar dari seorang pria frustrasi, yang telah mengalami kesuksesan luar biasa dan sekarang menatap musim di mana tim miliknya tidak mungkin memenangkan Kejuaraan Dunia," ungkap Chandhok.
Martin Brundle, mantan pembalap yang kini menjadi komentator, turut menyoroti masalah korelasi Mercedes yang "sangat mengkhawatirkan."
"Toto selalu menunjukkan perasaannya secara terang-terangan, terutama setelah kekecewaan di tim Mercedes," kata Brundle. "Dia cenderung blak-blakan tentang apa yang dia pikirkan."
