McLaren mengawali musim 2024 dengan baik, menduduki peringkat ketiga di klasemen pembalap. Namun, tim asal Inggris itu mengaku masih memiliki kelemahan pada kecepatan rendah, yang menjadi kendala di beberapa sirkuit tertentu.
Kembalinya Formula 1 ke Sirkuit Internasional Shanghai menjadi momok bagi McLaren. Lintasan sepanjang 5,4 km ini dipenuhi tikungan sempit dan memiliki titik awal putaran yang unik melalui kombinasi Tikungan 1 hingga 4 yang lambat dan panjang.
"Dari awal musim, sirkuit China paling mengkhawatirkan saya dari sisi daya saing," ujar Andreas Stella, Kepala Tim McLaren. "Ada banyak tikungan sempit dan panjang."
"Kami belum mampu meningkatkan mobil pada tikungan kecepatan rendah dan menengah yang panjang. Jadi dari segi daya saing, saya perkirakan situasi akan lebih sulit dibanding Suzuka, Australia, dan awal musim."
Stella menambahkan bahwa meskipun Sirkuit Shanghai menjadi kendala, format sprint perdana yang akan digelar di sana justru menawarkan peluang. Tim hanya akan memiliki satu sesi latihan bebas untuk beradaptasi dengan lintasan dan aspal baru sebelum kualifikasi sprint.
"Ini akan menjadi balapan yang menantang. Bagaimana kondisi aspal yang akan kami temukan? Dan bagaimana ban akan mengatasi sirkuit ini?" jelas Stella.
"Sirkuit ini juga sulit dari segi keseimbangan, dengan beberapa tikungan berkecepatan tinggi, seperti tikungan pertama, dan banyak tikungan kecepatan rendah. Jika kami tidak tampil sempurna, tetapi sedikit lebih baik dari yang lain, ini bisa menjadi peluang besar."
