Masa depan Carlos Sainz setelah meninggalkan Ferrari menjadi sorotan utama di paddock F1. Ia menjadi satu-satunya pembalap di luar Red Bull yang memenangkan balapan sejak 2022, namun akan diganti oleh Lewis Hamilton di tim Kuda Jingkrak.
Pasar pembalap F1 saat ini sangat kompetitif, dengan sebagian besar pembalap memiliki kontrak yang akan berakhir, termasuk Sainz. Sebelumnya, ia sempat dikaitkan dengan Aston Martin, namun Fernando Alonso telah memilih untuk bertahan. Red Bull, Mercedes, dan Audi (yang akan mengakuisisi Sauber) juga menjadi opsi potensial.
"Opsi terbaik saya masih terbuka. Situasi pasar saat ini membutuhkan waktu untuk memutuskan," kata Sainz.
Ia menambahkan bahwa semua opsi masih layak dipertimbangkan, termasuk melihat pabrikan mesin baru yang akan berpartisipasi di F1 pada 2026. Namun, Sainz menilai regulasi baru pada 2026 sebagai faktor yang sulit diprediksi.
"Mustahil untuk mengetahui siapa yang akan sukses pada 2026. Jadi, keputusan yang saya ambil untuk 2026/2027 tidak akan banyak berpengaruh," ujarnya.
Terkait musim 2025, Sainz berharap bisa bergabung dengan tim yang kompetitif, namun ia menyadari bahwa hal itu di luar kendalinya.
"Dengan level performa yang saya tunjukkan saat ini, berada di mobil yang kompetitif akan sangat menarik bagi saya," katanya.
