Beranda Formula 1 Helmut Marko Buka Suara Soal ‘Perang Dingin’ Internal Red Bull

Helmut Marko Buka Suara Soal ‘Perang Dingin’ Internal Red Bull

34
0

Helmut Marko, penasihat veteran Red Bull Racing, memberikan pembaruan terkait dugaan "perebutan kekuasaan" di dalam tim yang melibatkan Christian Horner.

Horner, kepala tim sekaligus CEO Red Bull, mendapat dukungan kuat dari pemegang saham mayoritas asal Thailand setelah penyelidikan membebaskannya dari tuduhan perilaku tidak pantas terhadap rekan kerja perempuan.

Masa depan Max Verstappen dan Marko sendiri sempat dipertanyakan akibat insiden ini, tetapi Verstappen menyatakan kesetiaannya kepada Marko.

Menjelang Grand Prix Tiongkok akhir pekan ini, Red Bull masih dihantui rumor konflik internal yang membara.

Marko (80) ditanya mengenai status terkini kondisi internal Red Bull. "Pada dasarnya, ini tentang membawa ketenangan ke tim. Dan itu sangat dibutuhkan," katanya kepada Kleine Zeitung.

"Seperti yang kita lihat di Australia, jika kita tidak tampil baik, Ferrari siap menerkam."

Marko menegaskan bahwa fokus tim harus pada merebut gelar juara dunia keempat berturut-turut. "Politik tidak menjadi prioritas saya saat ini. Yang terpenting adalah memenangkan gelar dunia berikutnya," ujarnya.

Ia juga memuji penampilan Verstappen di musim 2024, yang telah meraih tiga kemenangan dari empat balapan, meski sempat mengalami DNF di Australia. "Dia sangat fokus," kata Marko.

"Dia tidak membutuhkan tim di sekitarnya untuk membantunya dalam situasi ini. Dia adalah pengecualian dan baru berusia 27 tahun. Dia melakukan tugasnya dengan baik, dan itu hal yang bagus."

Sebelumnya, Verstappen membela keras posisi Marko di tim F1 saat posisi Marko dipertanyakan di tengah kontroversi Horner.

"Itu adalah tanda kesetiaan yang luar biasa," kata Marko. "Saya sangat menghargainya, terutama di zaman sekarang ini."

Perubahan berlanjut di Red Bull setelah kematian salah satu pendiri Dietrich Mateschitz pada 2022. Thoms Uberall ditunjuk sebagai direktur pelaksana baru Red Bull Ring di Spielberg, Austria, tempat F1 akan berkunjung pada bulan Juni.

"Saya sudah mengenalnya sejak lama, sejak dia masuk Formula 1," kata Marko. "Dia memiliki riwayat yang luar biasa, dengan banyak posisi di dunia balap, khususnya MotoGP. Dia juga pernah mengerjakan banyak proyek sebelumnya dan merupakan solusi terbaik untuk Red Bull karena dia juga dekat dengan Dietrich Mateschitz."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini