Meski Mercedes sempat bangkit dengan finis di posisi kedua pada sprint race GP China, tim pabrikan Jerman itu tetap harus menghadapi kenyataan pahit dalam balapan utama. Mereka tertinggal di belakang McLaren dan Ferrari, sekali lagi.
Toto Wolff, Kepala Mercedes, tidak puas dengan performa timnya. Ia menilai timnya harus segera meningkatkan performa daripada mengandalkan secercah harapan yang belum tentu nyata.
"Tidak puas sama sekali. Mungkin hanya titik terang kecil dengan posisi kedua di sprint race, tetapi performanya tidak ada," ujar Wolff kepada Servus TV.
Mercedes optimis dengan progres yang mereka buat pada mobil W15 mereka. Namun, seiring berjalannya balapan, tim menemukan lebih banyak masalah pada mobil, sehingga sulit menemukan setingan yang tepat.
Meski sudah membuat perubahan pada karakter kecepatan tinggi mobil, namun itu mengorbankan kecepatan di tikungan lain.
"Kami benar-benar mencapai itu, di kecepatan tinggi kami sangat kompetitif, juga di Suzuka melalui Esses, dan itu siang dan malam dibandingkan dengan apa yang kami miliki sebelumnya," kata Wolff.
"Tetapi kami benar-benar tidak tampil di kecepatan rendah. Jadi Anda mendapatkan setengah detik di kecepatan tinggi, tetapi Anda kehilangan setengah detik di kecepatan rendah. Persamaannya kembali ke nol, jadi itu adalah sesuatu yang perlu kami tingkatkan."
Wolff mengakui bahwa mobil mereka tahun ini sama sulitnya dengan mobil efek dasar tahun sebelumnya. Namun, ia juga berpendapat bahwa timnya mungkin sedikit diuntungkan ketika tim-tim seperti McLaren dan Ferrari masih kesulitan.
"Keuntungan yang kami miliki adalah McLaren tidak balapan dengan kami di paruh pertama musim ini, jadi mereka bukan pesaing," katanya.
"Ferrari tidak secepat itu dan beberapa kali melakukan kesalahan, itu sebabnya kami menjadi penantang podium dan paling dekat dengan Red Bull. Sekarang tim-tim tersebut telah meningkatkan level performa mereka. Ini adalah permainan relatif dan tiba-tiba, apa yang cukup bagus untuk posisi ketiga tahun lalu sekarang hanya cukup bagus untuk posisi keenam. Itulah mengapa ini sulit."
