Dalam balapan seru Formula 1, sebuah insiden senggolan terjadi antara Kevin Magnussen dan Yuki Tsunoda yang berujung pada penalti yang diperdebatkan.
Saat keluar dari Tikungan 6, Magnussen mengalami gejala "oversteer" dan menabrak ban kanan belakang mobil Tsunoda, membuat pebalap Jepang itu berputar. Kerusakan yang diakibatkan membuat Tsunoda terpaksa pensiun dari balapan, sementara Magnussen melanjutkan balapan.
Para steward menjatuhkan penalti waktu 10 detik kepada Magnussen, dengan menyatakan bahwa dia "sangat bersalah" atas kecelakaan tersebut. Namun, tim Tsunoda tidak setuju dengan keputusan tersebut.
Manajer tim, Akio Komatsu, menganggap penalti terlalu berat karena insiden tersebut hanyalah "kecelakaan balap". Menurutnya, Magnussen tidak memaksa Tsunoda keluar lintasan dan menabraknya dari dalam Tikungan 6. Magnussen masih menyisakan ruang untuk Tsunoda, meskipun pebalap Jepang itu mencoba kembali ke lintasan.
Komatsu berpendapat bahwa Magnussen tidak berbelok ke arah Tsunoda atau melakukan kesalahan yang membahayakan. Ia menuntut penjelasan dari pimpinan balapan karena tidak setuju dengan keputusan tersebut.
Sementara Magnussen, yang finis ke-16 setelah terkena penalti, merasa tidak dapat berbuat banyak untuk menghindari insiden tersebut. Ia menilai Tsunoda terlalu melebar dan mempertahankan posisinya. Magnussen mengira telah melakukan yang terbaik dan menganggap insiden itu sebagai kecelakaan balap.
Perdebatan seputar penalti tersebut masih berlanjut. Tim Tsunoda bertekad untuk mendapatkan klarifikasi, sementara Magnussen mempertahankan posisinya. Kejadian ini memicu diskusi tentang batasan persaingan di lintasan balap dan peran steward dalam menegakkan aturan.
