Pada balapan F1 Grand Prix China, Lance Stroll menjadi sorotan setelah menyebabkan tabrakan beruntun saat Safety Car restart. Stroll menabrak bagian belakang mobil Daniel Ricciardo, yang membuat mobil Ricciardo terlempar ke udara dan terpaksa pensiun.
Namun, Stroll menolak bertanggung jawab atas insiden tersebut dan menyalahkan "efek akordion". Oscar Piastri, rekan setim Ricciardo, menepis alasan tersebut.
"Semua orang tidak saling menabrak," kata Piastri. "Menurut saya, di tikungan seperti itu Anda harus selalu mengantisipasi hal semacam ini."
Piastri juga menjadi korban tabrakan beruntun tersebut, mengakibatkan kerusakan pada diffuser mobilnya. Meski dapat melanjutkan balapan, Piastri kehilangan kecepatan signifikan, yang membuatnya kehilangan posisi.
Kepala tim McLaren, Andrea Stella, mengungkap bahwa kerusakan diffuser membuat Piastri kehilangan waktu sekitar empat persepuluh detik per putaran.
"Mobil Oscar mengalami kerusakan pada diffuser. Dia kehilangan downforce belakang yang cukup besar, setara dengan sekitar empat persepuluh detik per putaran," jelas Stella.
"Saat kami mendengar angkanya, saya tidak terlalu optimis bahwa kami bisa mempertahankan posisi seperti yang dilakukan Oscar.
"Jadi meski hasilnya tidak terlalu mencolok dibanding Lando, saya rasa dia sudah melakukan tugasnya dengan baik dalam memahami cara mengemudikan mobil saat kehilangan downforce belakang.
"Mobilnya sangat oversteer, karena kehilangan downforce di bagian belakang, tapi dia berhasil beradaptasi dan menahan Hamilton, jadi itu juga hasil yang bagus."
Tabrakan yang melibatkan Stroll dan Ricciardo menjadi peringatan bagi para pembalap untuk lebih berhati-hati saat restart Safety Car. Sulit untuk menerima alasan Stroll yang menyalahkan "efek akordion", terutama karena pembalap lain berhasil menghindari insiden serupa.
