Jakarta, OtoSport – Kebangkitan pesat Pedro Acosta di MotoGP 2023 mengingatkan kita pada aksi Max Verstappen di Formula 1 (F1) pada 2016. Acosta, yang tampil bersama GasGas Tech3, telah mengungguli rekan satu tim KTM-nya, Brad Binder dan Jack Miller, di enam balapan awal musim ini.
Layaknya Red Bull yang menduetkan Verstappen dengan Daniel Ricciardo pada 2016, KTM juga memiliki opsi untuk mempromosikan Acosta ke tim utama dan menurunkan Miller atau Binder ke GasGas. Namun, keputusan ini akan menjadi dilema tersendiri bagi KTM.
Selain faktor komersial dan hubungan pribadi, KTM harus mempertimbangkan perasaan Miller, yang kemungkinan besar akan terdegradasi ke GasGas. Kontrak Miller akan berakhir pada 2025, dan KTM mungkin lebih memilih untuk menunda promosi Acosta demi menjaga hubungan baik.
Selain Miller, Herve Poncharal, pemilik Tech3 yang juga presiden asosiasi tim MotoGP (IRTA), dapat menjadi penghalang rencana promosi Acosta. Membubarkan tim Tech3 di tengah musim akan menimbulkan kesulitan, khususnya terkait sponsor dan komitmen komersial.
Namun, hasil di lintasan menjadi faktor utama dalam MotoGP. Mentalitas Austriawan yang tegas tidak akan terpengaruh oleh sentimen. KTM harus mempertimbangkan potensi besar Acosta dan membuat keputusan terbaik demi kesuksesan jangka panjang.
Apakah KTM akan meniru langkah Red Bull dan mempromosikan Acosta lebih dini? Hanya waktu yang dapat menjawabnya. Namun, yang pasti, penampilan Acosta yang sensasional telah memberikan tekanan pada Binder dan Miller, sekaligus membuat KTM berada dalam dilema promosi.
