Beranda Formula 1 Usulan Poin F1 hingga Posisi 12: Kontroversi dan Dukungan

Usulan Poin F1 hingga Posisi 12: Kontroversi dan Dukungan

25
0

Komentator F1 legendaris, Martin Brundle, mengecam usulan terbaru untuk memberikan poin hingga posisi ke-12 dalam sebuah grand prix. Usulan kontroversial ini mengemuka di tengah persaingan ketat lima tim teratas pada pekan balap Grand Prix Tiongkok.

Saat ini, Red Bull, Ferrari, McLaren, Mercedes, dan Aston Martin cenderung menguasai posisi sepuluh besar di grid karena keunggulan mereka atas tim-tim lainnya. Akibatnya, tim-tim lapangan tengah kesulitan meraih poin, kecuali karena masalah keandalan atau performa Lance Stroll yang buruk.

Sebagai solusinya, salah satu usulan yang diajukan adalah memberikan poin dari posisi pertama hingga ke-12, sehingga tim-tim yang lebih kecil memiliki sesuatu untuk diperjuangkan. Namun, Brundle tidak tertarik dengan gagasan tersebut.

"Poin kejuaraan dunia Formula Satu harus diraih dengan susah payah dan dihargai, bukan seperti undian berhadiah di mana setiap orang mendapat hadiah," tulisnya di akun X miliknya.

Walaupun mendapat penolakan dari Brundle, usulan ini tampaknya mendapat dukungan luar biasa dari sejumlah kepala tim.

Kepala tim RB, Laurent Mekies, percaya bahwa usulan ini hanya akan menghasilkan dampak positif bagi F1 secara keseluruhan.

"Tentu saja, saya akan mendukung itu," katanya kepada Autosport. "Tidak ada lagi tim medioker. Ada enam produsen peralatan asli di F1, ditambah Red Bull Racing, jadi itu seperti tujuh tim teratas."

"Bahkan lima tim terbawah sekarang adalah organisasi besar. Sangat sulit untuk menjelaskan kepada dunia luar, mitra kami, dan penggemar kami bahwa kami berjuang keras untuk posisi ke-11 yang tidak menghasilkan poin apa pun."

Kepala tim Haas, Ayao Komatsu, juga tidak melihat adanya kelemahan dalam usulan tersebut.

"Apa kelemahannya? Saat ini, kami memiliki tiga tim dengan poin nol dan menurut saya itu tidak bagus untuk olahraga ini," jelasnya.

"Jika seseorang diberi poin untuk posisi ke-11, ke-12, maka akan ada lebih sedikit orang dengan poin nol. Jadi, saya pikir itu lebih jelas bagi para penggemar dan juga untuk motivasi semua orang yang bekerja di tim. Jauh lebih baik untuk keluar dengan posisi ke-12 dengan satu poin, posisi ke-11 dengan dua poin, itu adalah sebuah hadiah."

Kepala Ferrari, Frederic Vasseur, juga tidak menentang usulan tersebut.

"Saya tidak menentang, dan datang dari Alfa Romeo, saya sangat mengerti terkadang rasa frustrasi karena Anda menjalani pekan balapan yang luar biasa, tetapi jika tidak ada DNF (gagal finis) di depan Anda, maka Anda finis di posisi ke-11 dan imbalannya adalah nol."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini