Beranda Formula 1 Drama Tabrakan Sengit di Balapan Formula 1 Shanghai

Drama Tabrakan Sengit di Balapan Formula 1 Shanghai

31
0

Di tengah situasi balapan yang menegangkan, pebalap Aston Martin, Lance Stroll, mengalami insiden tabrakan dengan pebalap McLaren, Daniel Ricciardo, di tikungan hairpin di Sirkuit Internasional Shanghai. Akibat kejadian tersebut, Ricciardo terpaksa mundur dari balapan karena kerusakan parah pada mobilnya.

Kecelakaan itu memicu kemarahan Ricciardo yang meluapkan kekesalannya terhadap Stroll yang menolak bertanggung jawab atas insiden tersebut. Sementara itu, Stroll justru mengecam penalti yang diterimanya sebagai "lelucon".

Sebelum insiden tersebut, Ricciardo menunjukkan performa yang mengesankan sepanjang akhir pekan di Shanghai. Ia berhasil mengungguli rekan setimnya, Yuki Tsunoda, baik dalam sesi Sprint maupun Grand Prix. Ricciardo juga berpeluang meraih poin hingga akhir balapan.

"Ini adalah balapan yang penuh pasang surut," kata Ricciardo. "Semua orang melakukan pit stop lebih awal, jadi kami bertahan lebih lama. Ketika kami memasang ban medium kedua, kecepatan kami sangat bagus."

"Kami memutuskan untuk bertahan demi mempertahankan posisi lintasan, lalu berencana memasang ban lunak menjelang akhir. Kami pasti akan berada di posisi yang sangat baik."

Ricciardo mengakui kekecewaannya atas insiden tersebut, tetapi ia juga berusaha mengambil sisi positif dari akhir pekannya di Shanghai. Ia merasa timnya telah menunjukkan kemajuan yang berarti.

"Sebagai tim, kami memang terpukul, tetapi jika dilihat lebih dalam, ada beberapa hal positif," ujar Ricciardo.

Menjelang balapan di Shanghai, Ricciardo diketahui meminta tim Red Bull Racing untuk mengganti sasis mobilnya. Meskipun tidak ada informasi resmi mengenai masalah teknis pada sasis lama, Ricciardo mengaku merasa lebih percaya diri dengan sasis yang baru.

"Sejak awal, rasanya ada peningkatan dan segalanya berjalan lebih mulus," jelas Ricciardo. "Memang kami mengganti sasis, tetapi saya tidak mau menggembar-gemborkannya sebagai faktor penentu. Namun, ada sesuatu yang membuat saya merasa tidak nyaman dengan sasis yang saya kendarai sebelumnya."

Ricciardo berharap performa positifnya di Shanghai dapat berlanjut pada seri balapan berikutnya di Miami dan Imola. Ia bertekad untuk membalikkan situasi musim ini dan membuktikan bahwa ia layak untuk mendapatkan kursi di Red Bull Racing pada 2025.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini