Jakarta – Yamaha tengah gencar berburu tim satelit sebagai upaya menjaga daya saing di ajang MotoGP. Pabrikan asal Jepang ini telah mengandalkan tim satelit sejak era RNF yang menggandeng Aprilia pada akhir musim 2022.
Peran signifikan tim satelit dalam kesuksesan pabrikan di MotoGP semakin mengemuka, terutama lewat dominasi Ducati. Tim pabrikan Pramac yang disokong Ducati kini memimpin klasemen pembalap lewat Jorge Martin. Sementara KTM kerap mengandalkan Tech3 dan Pedro Acosta untuk mendulang poin.
Manajer tim Yamaha yang belum lama ini menggaet juara dunia 2021 Fabio Quartararo, Lin Jarvis, menjadikan pencarian tim satelit sebagai prioritas utama. Quartararo sendiri menekankan pentingnya keterlibatan penuh pabrikan dalam tim satelit.
"Sangat penting," kata Quartararo. "Kami – Yamaha dan juga saya – bekerja keras untuk memiliki tim satelit."
"Saya rasa itu sangat penting, terutama jika Anda melihat berapa banyak putaran yang dapat kami lakukan di pra-musim. Jika Anda membandingkan jumlah putaran yang kami lakukan dengan Ducati, itu benar-benar berbeda dan Anda dapat menguji banyak hal, tetapi juga memiliki komentar dari lebih banyak pembalap."
Quartararo juga menganggap tim satelit sebagai cerminan tim pabrikan. "Bagi saya, itu tidak boleh hanya tim satelit. Menurutku, itu harus menjadi perpanjangan dari tim pabrikan. Mereka harus memiliki motor pabrikan, dukungan pabrikan, dan saya pikir itu penting bagi para pembalap," jelasnya.
Yamaha dikabarkan telah menjalin komunikasi dengan beberapa tim terkait kerja sama pada 2025, di antaranya VR46 dan Pramac. Namun, Direktur Tim VR46, Uccio Salucci, baru-baru ini mengindikasikan bahwa timnya kemungkinan tetap bersama Ducati.
