Beranda Formula 1 Aston Martin Dipertanyakan Atas Pembelaan Lance Stroll Pasca Blunder "Rookie"

Aston Martin Dipertanyakan Atas Pembelaan Lance Stroll Pasca Blunder "Rookie"

30
0

Pembalap Aston Martin, Lance Stroll, mendapat kecaman setelah melakukan kesalahan di bawah Safety Car pada Grand Prix Tiongkok. Mantan pembalap F1, David Croft, menyoroti kurangnya akuntabilitas dari pihak Stroll dan tim Aston Martin.

Insiden itu terjadi ketika Stroll menabrak bagian belakang mobil Daniel Ricciardo saat Safety Car dikerahkan. Rekaman kamera menunjukkan Stroll melihat ke cermin kanan, sehingga menabrak mobil Ricciardo.

Meskipun Stroll mendapat penalti 10 detik, Ricciardo terpaksa mundur karena kerusakan. Bos tim Aston Martin, Mike Krack, menyatakan ketidakpuasannya atas keputusan steward yang tergesa-gesa.

Namun, Croft mempertanyakan pembelaan Aston Martin terhadap Stroll, menyebutnya sebagai "menakjubkan". Croft membandingkan situasi ini dengan penalti Fernando Alonso di Grand Prix Australia, di mana tim Alonso juga melakukan pembelaan yang dianggap terlambat dan mencurigakan.

"Ini hampir seperti kami mendukung Lance karena kami ingin dia bertahan," kata Croft. "Apakah ada bahaya Lance tidak berada di sana? Saya tidak tahu jawabannya, tapi saya tidak mengerti pembelaannya."

Masa depan Stroll di F1 secara resmi belum dikonfirmasi oleh Aston Martin. Namun, mengingat ayahnya, Lawrence Stroll, adalah pemilik tim, Stroll diperkirakan akan tetap membalap selama yang dia inginkan.

Croft juga mempertanyakan motivasi Stroll dalam balapan. "Kadang-kadang dia tidak terlihat ingin berada di sana, dan kadang-kadang dia melakukannya," ujar Croft. "Terkadang dia tampil buruk, dan terkadang dia melakukan kesalahan pemula yang tidak Anda harapkan dari seseorang yang telah delapan musim di F1."

Artikel ini menyoroti pentingnya akuntabilitas dalam olahraga, serta peran yang dimainkan bias keluarga dalam pengambilan keputusan tim. Pembelaan Aston Martin terhadap Stroll dinilai sebagai upaya untuk melindungi pembalap mereka, namun hal ini dapat merusak kredibilitas tim dan merusak olahraga secara keseluruhan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini